KUPANG,PGI.OR.ID-Sukses menggelar Festival Paskah bernuansa budaya, Wakil Gubernur NTT, Yosef Nae Soi, mengatakan akan menjadikan Festival Paskah Jemaat GMIT Benyamin Oebufu sebagai Festival NTT.
Hal ini disampaikan Nae Soi saat menutup kegiatan ini semalam di Kawasan Patung Tirosa, Bundaran PU, Minggu, (21/4) pukul 19.00 wita. “Malam ini kita tunjukan kepada Indonesia bahwa di Kupang, kita melakukan kegiatan yang sangat luar biasa yaitu Festival Paskah. Tidak berlebihan saya memberi julukan pada festival ini sebagai Vestum Vestorum atau perayaan dari segala perayaan … Saya dan Pak Gubernur sudah bersepakat bahwa festival ini kita akan angkat menjadi festival NTT. Jadi tidak lagi hanya di Kota Kupang,” ujar Nae Soi disambut tepuk tangan ribuan penonton yang memadati kawasan Patung Tirosa.
Wakil Gubernur mengatakan festival religi ini direncanakan berlangsung selama seminggu yang dimulai dengan perayaan Samana Santa bagi umat Katolik di Larantuka-Flores dan berpuncak pada perayaan Festival Paskah umat Protestan di Kupang. Ia juga mengajak umat beragama lainnya untuk bersama-sama menjadikan momentum keagamaan ini sebagai upaya merawat kebhinekaan di NTT dan di Indonesia.
Sementara itu Ketua Majelis Sinode GMIT, Pdt. Dr. Mery Kolimon, dalam suara gembala menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada jemaat penyelenggara dan menyebutnya sebagai festival yang unik karena memadukan unsur-unsur budaya seperti, musik, tarian, tenunan dan lain sebagainya.
“Festival paskah ini menampilkan warna yang berbeda. Kalau di Flores ada Samana Santa, Pemuda GMIT ada Prosesi Paskah, maka Jemaat Benyamin menampilkan sesuatu yang lain; Paskah dan Budaya. Kita merayakan iman dengan musik, tarian dan keragaman tenun yang luar biasa, hasil karya ibu-ibu di NTT. Ini menjadi kesaksian bagi dunia dan Indonesia,” ujar Pdt. Mery.
Ketua Majelis Jemaat GMIT Benyamin Oebufu, Pdt. Samuel Pandie menjelaskan bahwa dalam lima tahun terakhir penyelenggaraannya, festival ini tidak hanya mengusung tema kebhinekaan tetapi secara khusus tahun 2019 ini dikembangkan lagi untuk kepentingan pengembangan ekonomi kreatif jemaat.
Ia mengaku pameran UKM berupa panganan lokal dan kerajinan yang sempat disinggahi Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Jokowi pada minggu lalu meraup untung sebesar 238 Juta Rupiah hanya dalam tempo 2 hari. Ia berharap kerja sama gereja dengan pemerintah nantinya akan menumbuhkan semangat berwirausaha dan mendongkrak ekonomi jemaat.
Salah satu pedagang kaki lima yang mangkal sejak pukul 4 sore di seputaran area festival mengaku senang dengan kegiatan ini karena selain memberi hiburan tapi juga dagangannya laku terjual. “Sudah dari jam 4 sore. Dagangan saya laku-nya lumayan, Mas. Daripada mangkal di pinggir jalan, mending acara-acara begini lebih bagus,” ujar Sutrisno, penjual jajanan harum manis yang sangat digemari anak-anak.
Puncak perayaan paskah yang berlangsung semalam juga dimeriahkan dengan stand up komedi dan konser rohani yang menghadirkan artis Maria Shandi, dan seju mlah penyanyi Kota Kupang.
Sumber: www.sinodegmit.or.id
Be the first to comment