Pembukaan Sidang Sinode ke 17 GKITP

Ketum PGI Pdt. Dr. Henriette Hutabarat-Lebang saat menekan tombol sirene membuka Sidang Sinode GKITP ke 17, dan para Gubernur, aparat pemerintah serta Ketua Sinode dan wakil gereja Mitra membunyikan gong.

PAPUA,PGI.OR.ID-Sidang Sinode ke 17 Gereja Kristen Injili di Tanah Papua (GKITP) telah dibuka pada Sabtu (11/3), di Pantai Torang Cinta, Kota Waisai, Kab. Raja Ampat. Prov. Papua Barat. Pembukaan ditandai dengan penekanan tombol oleh Ketua Umum PGI, Pdt. Dr. Henriette Hutabarat-Lebang.

Ketum PGI saat menyampaikan sambutan
Ketum PGI saat menyampaikan sambutan

Dalam sambutannya, Pdt. Ery, panggilan akrabnya, menegaskan bahwa, GKITP dan gereja-gereja di Tanah Papua hendaknya mensyukuri kemajemukan gereja-gereja sebagai anugerah Tuhan. Perbedaan pemikiran, latarbelakang suku, budaya, dan pilihan politik harus dirayakan dan tidak memecah kita.

“Gereja pun terpanggil untuk merawat kemajemukan bangsa kita dengan kepelbagaian suku, budaya, dan agama,” tandasnya.

Lebih jauh Pdt. Ery menjelaskan, kerjasama lintas iman sangat dibutuhkan di tengah bangsa kita dan di Tanah Papua ini, untuk bekerjasama dengan pemerintah di bidang pendidikan, kesejahteraan masyarakat, mengatasi kesenjangan sosial, dan menegakkan kebenaran.

Sidang Sinode GKITP ke 17 yang akan berlansung pada tanggal 11-16 Maret 2017 ini, mengangkat Tema:”Datanglah KerajaanMu” dan Subtema: “Melalui Sidang Sinode XVII di Waisai, GKI Tanah Papua hendak mengevaluasi Amanat dan Panggilannya dalam Menapaki Kedewasaan dan Kemandirian di Bidang Teologi, Daya dan Dana”.