Pembukaan Rakernas ke 5 Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII)

JAKARTA. PGI.OR.ID. Pendeta Dr. Henriette T. Lebang, Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), membuka secara resmi Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke 5 Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII), di Kantor Sinode GKII, Jl Zambrut No. 24 Jakarta, Selasa (14/4).

Dalam sambutannya, Pendeta Lebang, berharap agar Rakernas ini menjadi saluran berkat Tuhan untuk peningkatan pelayanan GKII di masa yang akan datang. “GKII menjadi anggota PGI dan juga PGLII, hal ini saya kira yang semakin mendekatkan pelayanan, walaupun perspektif kita mungkin ada perbedaan-perbedaan tetapi kita satu,” tegas Pendeta Lebang.

Pendeta Eri Lebang saat menyampaikan sambutan
Pendeta Eri Lebang saat menyampaikan sambutan

Ditambahkan, tantangan kita di tengah situasi nasional semakin berat. Sebab itu kehadiran gereja harus jelas, yaitu menjadi alat transformatif dalam tangan Tuhan, untuk diri kita, jemaat, maupun di tengah-tengah masyarakat. Dalam Sidang Raya ke 16 PGI di Nias, ada 4 hal yang muncul dari pembahasan tema dan subtema tema yaitu kemiskinan, ketidakadilan, radikalisme dan kerusakan lingkungan. Persoalan tersebut tidak bisa diselesaikan sendiri. Sebagai sesama anak bangsa gereja diajak untuk ikut menyelesaikannya.

“Tentunya bersama mereka yang mempunyai niat baik untuk menegakkan Pancasila dalam mengatasi keempat masalah tadi. Dan sebagai gereja kita menyumbangkan apa yang bisa kita lakukan mengadovasi, mentranformasi diri kita maupun masyarakat, dan mudah-mudahan kita bisa bergerak bersama-sama,” kata Pendeta Lebang.

Pada kesempatan itu, Pendeta Paul Paksoal Ketua Umum GKII mengungkapkan bahwa Rakernas kali ini sangatlah penting, karena selain menyusun program kerja 2015-2016, juga merevisi AD-ART GKII yang akan disahkan pada Konferensi Nasional 2016 di Manado.

Rakernas ke 5 GKII yang berlangsung pada 14-17 April 2015 mengangkat tema: Advokasi Transformasi Membangun Masyarakat Damai (Matius 24:14). Rakernas diikuti oleh anggota Badan Pengurus Pusat, Badan Pengurus Wilayah, Ketua Badan Pengurus Daerah, Ketua Departemen, Lembaga/Yayasan aras pusat, serta mitra kerja/The Christian and Missionary Alliance.