YOGYAKARTA,PGI.OR.ID-Konferensi Kemitraan PKN PGI berlangsung pada tanggal 8-11 April 2019 di Hotel Pandanaran Yogyakarta. Kegiatan ini diikuti oleh gereja-gereja mitra PKN di Indonesia sebanyak 37 sinode/SAG/PGIW dan dari PKN. Setiap gereja diminta untuk menghadirkan 3 orang peserta.
Konferensi ini sebagai sarana untuk merefleksikan perjalanan kemitraan antara gereja-gereja di Indonesia dan Belanda selama 4 tahun terakhir. Moderator Steering Committee (SC) Kemitraan ini, Pdt. Ketut Waspada, dalam kata sambutanya mengatakan bahwa bentuk kemitraan ini adalah kemitraan emansipatoris di mana ada hubungan setara antara gereja-gereja di Indonesia dan Belanda, khususnya dalam berbagi roti untuk keadilan dan perdamaian.
Sekretaris Umum PKN Rev. Rene de Reuver yang hadir dalam kegiatan ini mengatakan bahwa kemitraan ini adalah kemitraan yang unik untuk meningkatkan hubungan kerjasama antara Indonesia dan Belanda. Bagi PKN, gereja-gereja di Indonesia memegang peranan penting dalam hubungan kerjasama ini karena Indonesia memiliki pengalaman hidup bersama dengan kelompok yang berbeda dan mampu mengelola perbedaan tersebut. Hal yang sama juga sedang dialami oleh Belanda saat ini dimana issue ekstrimisme, sekularisasi, populasi dan eksklusivisme menjadi perhatian.
Sekum PGI, Pdt. Gomar Gultom, M.Th dalam sambutannya mengatakan konsultasi ini diselenggarakan bukanlah di ruang hampa. Saat ini kita sedang berada pada kurun waktu dan lokus kekinian kita, dengan ragam problematika yang mengitarinya. Salah satu problem yang kita hadapi saat ini adalah peradaban yang sedang menuju perang yang tak terbatasai (infinity war). Ada kecenderungan untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan diri dan kelompoknya dengan mengorbankan kebutuhan dan kepentingan orang atau kelompok lain. Ini nyata hampir dalam semua bidang kehidupan, termasuk dalam hidup beragama sekalipun, katanya.
Pdt Gomar menambahkan, kerakusan adalah sumbernya, yang membawa kita kepada keseharian yang banal. Kerakusan ini telah menjadi agama dan kepercayaan, sebuah kepercayaan yang menganggap hanya dengan menegasikan yang lain maka saya bisa survive. Dan kalau ini diteruskan hanya membawa kita kepada kebinasaan. Tetapi dengan kolaborasi dan kemitraan akan membawa kita kepada kehidupan. Perkembangan teknologi misalnya, adalah hasil sebuah kolaborasi, telah menghasilkan peningkatan efisiensi, memberi kita kemampuan untuk memperbanyak sumber daya kita lebih dari sebelumnya.
Saya percaya, belajar dari sejarah dengan kreativitas, kolaborasi dan kemitraan, kita sebagai manusia dapat menikmati kelimpahan, dan kita dimampukan mengubah perang yang tak terbatasai menjadi sumber yang tak terbatasai. Dalam terang itulah saya menyambut konsultasi kemitraan ini. Kemitraan PKN dengan gereja-gereja di Indonesia, selain karena didorong oleh hubungan kesejarahan, tetapi terutama adalah oleh komitmen yang sama untuk bersama-sama memenuhi panggilan Kristus memberitakan Injil Kerajaan Allah, melebihi batas-batas suku, agama dan bangsa, ujarnya.
Kemitraan adalah sebuah keniscayaan dalam kita mengarungi kehidupan sekarang ini. Sepuluh tahun sudah, sejak Kemitraan PKN dengan gereja-gereja di Indonesia lewat fasilitasi SC sebagaimana adanya sekarang. Tentu kita banyak belajar dari perjalanan bersama ini. Catatan-catatan itu, saya kira akan memperkaya konsultasi kita ini, tandasnya.
Pada kesempatan itu, Pdt. Gomar juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh anggota SC yang sudah berlelah dan berjuang untuk merawat kebersamaan kita, tetapi terutama adalah dalam upaya menghadirkan Injil Kerajaan Sorga di bumi Indonesia yang kita cintai ini. Penghargaan yang tinggi kepada Pimpinan Sinode PKN atas semua kerjasama yang baik selama ini, terutama untuk dukungannya sehingga memungkinkan gereja-gereja di Indonesia semakin memenuhi tugas panggilannya. Kehadiran Bapak Reiner de Reuver (Sekum PKN), Ibu Rommie Nauta (Kepala Departemen Misi PKN), Ibu Corrie van der Ven (Koordinator Konsorsium), dan Gert Jannes (Staf Diakonia PKN), pada konsultasi ini menunjukkan komitmen yang tinggi dari PKN untuk meneruskan kerjasama kemitraan ini, paparnya.
Dia juga berharap semoga semua jerih lelah kita menjadi dupa yang harum bagi kerajaanNya, dan menjadi berkat bagi bangsa Indonesia.
Pembukaan konferensi ini dibuka dengan ibadah yang dilayani oleh Pdt. Elly Pitoy de Bell (Sekretaris 1MS GPIB). Tuan dan Puan rumah kegiatan ini adalah sinode GPIB.
Pewarta: Irma R. Simanjuntak
Be the first to comment