Pekan AIDS 2018 Puskesmas Atsj: Upaya Meningkatkan Kepedulian untuk Mencegah dan Mengendalikan HIV dan AIDS

ATSJ,PGI.OR.ID-Hari AIDS seDunia diperingati setiap tanggal 1 Desember, sebagai hari untuk menunjukkan perlawanan terhadap HIV, dukungan terhadap Sesama Manusia yang Terinfeksi HIV dan AIDS (SEMATHA), dan untuk mengenang korban yang meninggal akibat AIDS.

Hari AIDS seDunia ditetapkan sejak tahun 1988 dan merupakan Hari Kesehatan pertama yang diakui secara internasional. Karena itu, Hari AIDS seDunia menjadi penting untuk mengingatkan masyarakat dan pemerintah bahwa HIV dan bahayanya masih ada dan nyata di antara kita, sehingga sangat perlu untuk meningkatkan pengetahuan, kepedulian, perawatan dan pengobatan serta menghilangkan prasangka buruk (stigma) dan diskriminasi.

Sebagaimana diketahui, secara global sampai saat ini telah 77 juta orang terinfeksi HIV, dan 35 juta telah meninggal dunia. Di Asia dan Pasifik 12 juta orang terinfeksi dan 6 juta orang telah meninggal. Di Indonesia per tahun 2017 terdapat 630.000 terinfeksi HIV, dan 39.000 orang telah meninggal. Menurut perkiraan Kementrian Kesehatan & UNAIDS, jumlah kasus di Papua sebanyak 47.856 dan telah masuk ke “masyarakat umum” termasuk anak-anak dan ibu rumah tangga, yang bilang dihitung prevalensinya adalah 2,3% dari jumlah penduduk.

Pdt. Dr. Henriette Hutabarat-Lebang saat menyampaikan materi dalam seminar HIV dan AIDS Bagi masyarakat Lintas Agama

Data resmi dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua, per tanggal 30 September 2018, jumlah kasus HIV dan AIDS di papua sebanyak 38.874, di mana kasus di Kabupaten Asmat berjumlah 177 kasus (108 HIVdan 69 AIDS) dan yang meninggal sebanyak 26 orang. Tetangga Asmat: Merauke 2.153 kasus 1091 HIV dan 1062 AIDS) meninggal 124; dan Mimika 5.670 kasus (2944 HIV dan 2726 AIDS) meninggal 170 orang.

Sedangkan di Distrik Atsj, sampai saat ini Puskesmas Atsj juga telah merawat dan menangani SEMATHA. Hal ini menunjukkan bahwa masalah HIV dan AIDS merupakan masalah yang tidak jauh dari kita, tetapi telah ada di antara kita. Oleh karena itu menjadi tugas bersama untuk ditangani, dirawat dan terutama dicegah penularanya secara bersama-sama.

Prihatin atas kondisi tersebut, dan dalam rangka memperingati Hari AIDS seDunia, atas inisiatif Puskesmas Atsj, dengan dukungan Respons Asmat PGI, PPNI, IDI, IBI, Distrik Atsj, Polsek Atsj, Pos Ramil Atsj serta Komunitas Lintas agama di Atsj, menggelar kegiatan Pekan AIDS 2018 Puskesmas Atsj.

Peserta seminar HIV dan AIDS Bagi Masyarakat Lintas Agama

Pekan AIDS 2018 Puskesmas Atsj yang berlangsung sejak 1-6 Desember ini, diisi dengan berbagai kegiatan seperti Penyuluhan HIV dan AIDS kepada Ibu Hamil di Puskesmas Atsj, Khotbah di Gereja dengan tema HIV dan AIDS, seminar HIV dan AIDS Bagi Masyarakat Lintas Agama, test HIV di Puskesmas Atsj, penyuluhan HIV dan AIDS di SMA Negeri Atsj, dan pemutaran film dan diskusi mengenai HIV dan AIDS.

Untuk seminar HIV dan AIDS Bagi Masyarakat Lintas Agama, berlangsung di Gedung Serba Guna Sion, Atsj, Senin (3/12). Seminar yang diikuti sekitar 100 orang ini, menghadirkan nara sumber Ketua Umum PGI Pdt. Dr. Henriette Hutabarat-Lebang, Ustaz Abdul Samad (Muslim), dan Pastor Eko, OSC (Katolik), dan Dr. Alphinus Kambodji, dari persepektif medis.

Kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan kepedulian masyarakat Atsj untuk mencegah dan mengendalikan HIV dan AIDS dengan memperkuat aksi STOP (Suluh, Temukan, Obati, dan Pertahankan), untuk mendukung pencapaian target 90’90’90’ UNAIDS 2020.

 

Pewarta: Alphinus Kambodji

Editor: Markus Saragih

COPYRIGHT © PGI 2018

 

 

 

 

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*