Pdt. Yusak Soleiman: “Pendidikan Tinggi Teologi Sering Disalahpahami”

JAKARTA,PGI.OR.OD-Pendidikan Tinggi Teologi (PTT) merupakan pendidikan tinggi yang sering disalahpahami di Indonesia. Kesalahpahaman ini menjadi semakin parah dan semakin merugikan PTT selama beberapa tahun terakhir.

Pdt. Yusak Soleiman, Ph.D, Ketua Perhimpunan Sekolah-sekolah Teologi di Indonesia (PERSETIA) memaparkan hal tersebut dalam Konsultasi Nasional Pendidikan Tinggi Teologi 2015, di Kampus STT Amanat Agung, Jalan Kedoya Raya No. 18, Jakarta Barat, Rabu (18/11).

“Setidaknya ada tiga kesalahpahaman yang fatal dan merusak hingga hari ini, yaitu pendidikan teologi dianggap pendidikan ‘baru’ di Indonesia, pendidikan teologi dianggap pendidikan ilmu keagamaan, untuk mempersiapkan tenaga ahli ilmu agama,dan pendidikan untuk para ahli ilmu agama ini membutuhkan perlakuan khusus, sehingga terjadi banyak komplikasi dalam urusan PTT dan Pendidikan Tinggi Agama (PTA),” jelasnya.

Untuk meluruskan kesalahpahaman itu, lanjut Yusak, di era 1980a -1990an, PERSETIA bersama beberapa sekolah anggotanya dan perwakilan sekolah-sekolah Filsafat dan Teologi Katolik memperjuangkan pengakuan teologi sebagai ilmu dengan mengajukan surat tanggapan terhadap Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (SK Mensikbud no. 0174/0/1983 dan no.0336/0/1984) yang menyebabkan hilangnya ilmu Teologi dari daftar ilmu di Indonesia.

Penolakan PERSETIA dan anggota-anggotanya disampaikan hingga kepada Menteri dan ditindaklanjuti dengan pertemuan bersama dengan Dirjen Pendidikan Tinggi (DIKTI). Hingga kini perjuangan itu masih diupayakan sekalipun menghadapi banyak hambatan dari pihak-pihak yang masih menganggap pendidikan teologi sebagai urusan keagamaan, (dan karena itu harus berada dalam binaan Kementrian Agama).

Sebab itu, Yusak menghimbau PGI dan KWI, khususnya departemen yang membawahi bidang Pendidikan, agar dapat terus mendampingi asosiasi Pendidikan Teologi, seperti PERSETIA, KOLITI, dan KIPTI menyangkut rancangan peraturan pendidikan yang dilakukan oleh DPR RI ataupun pemerintah RI.

Konsultasi Nasional Pendidikan Tinggi Teologi 2015 dilaksanakan oleh PERSETIA dan STT Amanat Agung, sejak 18-20 November 2015. Dari kegiatan ini diharapkan sebagai wadah yang menaungi kerjasama tiga progam studi (Pendidikan Agama, Ilmu Agama, Filsafat Keilahian), baik sebagai kesatuan, maupun dalam tiga wadah yang berbeda.

Selain itu, mendiskusikan dan mengidentifikasi permasahalan dan alternatif penyelesaian masalah menyangkut penyelenggaraan masing-masing prodi, serta mendiskusikan prinsip-prinsip dasar dalam kurikulum dari dari masing-masing prodi.

 

Editor: Jeirry Sumampow