Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menegaskan supaya dalam rangka pencegahan penularan HIV/AIDS di Provinsi DKI Jakarta peran para tokoh agama atau rohaniawan jangan dilupakan.
Menurut Basuki, Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi (KPAP) DKI Jakarta merupakan lembaga koordinasi dan pelaksana penanggulangan HIV/AIDS tingkat provinsi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur DKI Jakarta dapat melibatkan para tokoh agama atau rohaniawan dalam upaya pencegahan penyakit menular tersebut.
“Saat ini wali kota juga harus mengajak para agamawan masuk ke puskesmas-puskesmas, dan turut melakukan sosialisasi pencegahan HIV/AIDS karena tidak bisa dokter saja,” kata Basuki ketika meresmikan Rapat Kerja (Raker) KPAP Senin (25/8) di Balai Kota, Jakarta.
Basuki menambahkan bahwa tampil menjadi manusia modern dan religius di Indonesia tidak terlalu sulit.
“Bapak, ibu sekalian kita yang di sini jangan munafik, kalau berlagak seperti orang sok suci, tetapi sebenarnya kita tidak memahami ajaran agama dengan baik,” lanjut Basuki.
Pria asal Bangka Belitung itu menegaskan bahwa orang beragama sekali pun pernah berbuat salah, dan mereka yang sehari-hari tampak saleh dan santun bisa saja mengidap HIV/AIDS.
“Terkadang kalau kita menafsirkan Firman Tuhan itu bisa sangat susah, tetapi di situ kita sebagai pejabat butuh untuk mengatakan kebenaran, walau kadang-kadang tidak populer,” kata Basuki.
Dia juga meminta kaum rohaniwan supaya jangan ragu-ragu untuk memberi penyuluhan kepada masyarakat, tidak hanya dari pusat kesehatan masyarakat atau dokter saja. (satuharapan.com)
Be the first to comment