Panduan Pelaksanaan Peringatan Hari Aids Sedunia 2015

JAKARTA, PGI.OR.ID – Dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia yang diperingati pada tanggal 1 Desember, Komite AIDS Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menyerukan agar semua anggota PGI berusaha melaksanakan kegiatan terkait upaya pencegahan dan penanggulangan AIDS di lingkungan masing-masing dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan dengan tekad dan semangat mencapai“Zero New Infections, Zero AIDS related deaths, and Zero Stigma & Discrimination”.

Dengan melakukan berbagai kegiatan tersebut, maka sebagai Gereja yang hadir di tengah masyarakatnya, kita menunjukkan keterlibatan dalam upaya menyelamatkan ancaman HIV/AIDS terhadap keberlangsungan generasi muda bangsa Indonesia ke depan. Gereja dipanggil untuk menyatakan Kasih Allah kepada semua orang, memberikan pengetahuan dalam upaya pencegahan, memberikan obat-obatan yang harus didukung dengan pendampingan dan perawatan sehingga kian nyata posisi Gereja sebagai ‘healing community’ (komunitas yang menyembuhkan) bagi SEMATHA (Sesama yang terinfeksi HIV-AIDS) dan semua orang.

has

Tujuan Pelaksanaan Hari Aids Sedunia 2015

Meningkatkan pemahaman dan kepedulian Gereja terhadap permasalahan HIV dan AIDS, agar masyarakat mampu melindungi diri dari infeksi HIV, serta dapat memberikan dukungan kepada orang yang terifeksi dan terdampak HIV & AIDS.

Tema: Getting to ZERO: Zero New Infections, Zero AIDS related deaths, and Zero Stigma & Discrimination” (Tanpa Infeksi Baru, Tanpa Kematian Karena AIDS, dan Tanpa Stigma dan Diskriminasi).

Waktu Pelaksanaan: Sepanjang bulan Desember 2015

Pelaksanaan: Masing-masing Gereja Anggota PGI dapat melakukan kegiatannya sesuai kebutuhan lokal dengan berpedoman pada Panduan ini.

Bentuk dan Rangkaian Kegiatan:

Beberapa bentuk kegiatan yang diusulkan dibawah ini dapat dipilih dan dilaksanakan sesuai kemampuan dan mengembangkan kerjasama dengan Komisi Penanggulangan AIDS (KPAD) Propinsi dan Kabupaten/Kota, dengan kelompok masyarakat atau lembaga, perusahaan dan LSM Peduli AIDS setempat:

a.  Advokasi dan Sosialisasi

Bentuk Kegiatan yang dapat dilakukan adalah:

  • Dialog dengan Pimpinan Gereja & Pemuka Agama dan Pemerintah
  • Seminar/Penyuluhan di Gereja atau di kelompok masyarakat bekerja sama dengan kelompok kategorial Gereja (Remaja/Pemuda, Kaum Ibu, Kaum Bapak) dan LSM
  • Talk Show di Radio dan Televisi
  • Publikasi melalui media cetak (koran, majalah, tabloid, flyer), Radio dan Televisi
  • Kampanye Info HIV di jalan raya: Gerak jalan bersama, membagi-bagikan brosur, stiker, pin, dll.

Berbagai isu yang bisa diangkat antara lain:

  • Informasi terkini pengobatan HIV dan AIDS
  • Peran tokoh agama/masyarakat dalam mengurangi stigma dan diskriminasi
  • Tantangan dan solusi akses universal untuk semua
  • Peran serta remaja untuk melindungi diri dari infeksi HIV dan mendukung SEMATHA (Sesama yang terinfeksi HIV-AIDS)
  • Isu-isu lain yang relevan dengan kondisi daerah masing-masing

b.  Sosialisasi Pencegahan HIV dan AIDS melalui kegiatan Gerejawi

  • Melaksanakan ibadah/refleksi dalam rangka Hari AIDS Sedunia (HAS) setiap tanggal 1 Desember dengan menggunakan Liturgi HAS, liturgi dapat dikembangkan sesuai situasi local.
  • Ibadah Minggu menggunakan Liturgi khusus terkait HIV & AIDS (jika tidak dapat dilaksanakan pada 1 Desember)
  • Penelaahan Alkitab menggunakan bahan terkait HIV & AIDS di kelompok kategorial gereja.

c.  Lomba-Lomba, Pentas Seni, Pameran

  • Lomba Pidato, Karya Tulis, Mewarna & Menggambar sesuai Tema/Sub Tema/Slogan (untuk Remaja dan Sekolah Minggu)
  • Pentas Seni: Tari, Drama, Menyanyi/Band (untuk Pemuda)
  • Pameran/Bazaar Hasil Kegiatan dan karya tangan SEMATHA (Sesama yang terinfeksi HIV-AIDS) atau Kelompok Peduli AIDS

Usulan Rangkaian kegiatan diatas dapat dimodifikasi dan disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan dan kreativitas di Gereja masing-masing.

 

Download: