JAKARTA,PGI.OR.ID-Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (MPH-PGI) dalam sambutan tertulisnya, menyampaikan selamat atas berlangsungnya Sidang Tahunan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), yang dimulai sejak 4-14 Nopember 2019.
“Sangat menyesal kami tidak bisa menghadiri Sidang Tahunan ini karena bersamaan waktunya dengan Sidang MPH-PGI yang berlangsung hari ini, di Waibakul, Sumba Tengah, sebagai bagian dari rangkaian Sidang Raya XVII PGI, 8-13 Nopember 2019, di Waingapu, Sumba Timur,” demikian sambutan tertulis yang disampaikan saat pembukaan.
Menurut MPH-PGI, Sidang Tahunan KWI diadakan di tengah perubahan masyarakat kita yang dari waktu ke waktu makin cepat, mendalam, dan meluas, terutama dengan perkembangan dunia digital dewasa ini, dengan revolusi industri 4.0. Perubahan ini membawa harapan baru akan masa depan yang lebih baik, dengan ragam kemudahan yang diciptakannya. Namun pada saat sama juga membawa keprihatinan tertentu yang harus kita responi.
Perkembangan artificial intelligent, misalnya, mengusik tanya tentang keberadaan kita sebagai umat manusia, berhadapan dengan perkembangan humanoid.
Sementara itu, kita juga masih memiliki pekerjaan rumah yang tak habis-habisnya berhubung dengan krisis kebangsaan yang kita hadapi akhir-akhir ini. Adanya sekelompok masyarakat yang mempertanyakan Pancasila sebagai ideologi bangsa kita, bahkan berniat menggantinya dengan ideologi transnasional, tentulah harus kita hadapi, bersama-sama bahu membahu dengan seluruh elemen bangsa yang berkehendak baik.
“Pertanyaan mendasar bagi kita sebagai gereja adalah, di mana dan bagaimana kita bisa menghadirkan tanda-tanda kehadiran Kerajaan Allah di bumi Indonesia di tengah ragam masalah tersebut, seperti kemanusiaan, keadilan, perdamaian dan kesejahteraan. Dalam kaitan inilah, kami sangat mengapresiasi kerja-kerja bersama PGI dan KWI selama ini, baik dalam komunikasi PGI-KWI maupun dalam jaringan Forum Umat Kristiani Indonesia (FUKRI). Menurut hemat kami, ke depan kerja-kerja bersama ini harus lebih kita tingkatkan lagi sampai di aras wilayah dan jemaat-jemaat lokal,” demikian sambutan tertulis yang ditandatangani oleh Ketua Umum PGI Pdt. Dr. Henriette Hutabarat-Lebang dan Sekretaris Umum PGI Pdt. Gomar Gultom.
Lanjut MPH-PGI, hanya dengan demikian kita bisa menghadirkan tanda-tanda Kerajaan Allah di bumi Indonesia, sekaligus sebagai wujud dari kesetiaan kita mengikuti harapan dan doa Yesus di Taman Getsemani, “agar mereka menjadi satu” dan “agar dunia percaya”, bahwa Kristus, Tuhanlah, yang mengutus kita, baik gereja Protestan maupun Katolik, ke bumi Indonesia. Dan biarlah arakan kebersamaan gereja-gereja kita di Indonesia menjadi berkat bagi masyarakat dan bangsa.
Pewarta: Tim Media PGI