
JAKARTA. PGI.OR.ID. Rangkaian kegiatan Kongres X Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) yang digelar sejak Selasa (28/4/2015) di Hotel Aryaduta, Kota Manado, provinsi Sulawesi Utara resmi ditutup Sabtu (2/5/2015) malam, dengan hasil memilih kembali Michael Wattimena sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) GAMKI Periode 2015-2018. Dia berhasil mendapat dukungan mayoritas dari peserta kongres.
Menurut Michael, dipercayakan kembali untuk memimpin GAMKI merupakan Salib yang harus dipikul. “Ini adalah Salib yang harus saya pikul kembali berdasarkan keinginan dan harapan daripada teman-teman peserta kongres. Tentunya tidak mudah karena masing-masing periodesasi memiliki tantangan atau Salib yang berbeda. Sehingga, apa yang sudah kita lakukan pada periode lalu minimal harus dilanjutkan dan GAMKI harus lebih baik lagi dibanding 3 tahun lalu, apalagi kita sudah punya referensi terkait agenda-agenda strategis ke depan dan secara kasat mata kita sudah bisa lihat apa yang kurang ,” katanya kepada pgi.or.id di Grha Oikoumene, Rabu (6/5).
Dia mencotohkan, salah satu yang perlu dibenahi yaitu struktur organisasi yang gemuk sehingga dirasa menjadi kendala dalam rangka gerak organisasi. “Puji syukur teman-teman dalam kongres di komisi struktur memberikan penilain terhadap struktur yang gemuk ini, dan sekarang akan ada perampingan,” ujarnya.
Meski perampingan, menurut Ketua Umum Panitia HUT ke 65 Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) ini, tidak akan menghambat eksistensi dan kontribusi GAMKI kepada bangsa, pemuda dan gereja. Apalagi, lanjut Michael, dalam study meeting yang dilaksanakan saat kongres banyak memberi masukan apa yang dapat dilakukan GAMKI ke depan. Dia mencontohkan pemaparan Marwan Jafar Menteri Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Marwan mengajak kader GAMKI untuk peduli terhadap kehidupan masyarakat di daerah tertinggal dan perbatasan.
“Juga apa yang disampaikan Imam Nahrowi, Menteri Pemuda dan Olahraga RI, saat pembukaan kongres, yang mengajak kader GAMKI untuk mengisi pembangunan ini dengan peran-peran positif dan strategis dalam rangka menjaga NKRI. Saya kira ini masukan-masukan yang penting bagi GAMKI,” ujarnya.
Dalam waktu dekat, kata Michael, GAMKI akan fokus kepada konsolidasi dalam rangka terbentuknya kepengurusan GAMKI mulai dari tingkat provinsi, kabupaten, dan kota. Juga membangun kemitraan dengan pemerintah, lembaga-lembaga yang peduli terhadap organisasi gereja, dan pemuda.
Selain itu, memberdayakan seluruh pemuda gereja agar tidak terlena di dalam lingkungan gerejanya sendiri, tetapi memiliki kepedulian dan solidaritas bersama-sama untuk melihat apa yang dialami gereja lain itu juga menjadi bagian dan tanggungjawab moril dan imannya.
“Kita harus sama-sama prihatin, dan kemudian menggumuli bersama-sama apa yang bisa kita lakukan terkait persoalan ini. Supaya itu menjadi sebuah sikap imaniah bersama. Dan yang tidak kalah penting dan menjadi fokus kami dalam waktu dekat yaitu bagaimana kita punya sekretariat di lantai 4 Grha Oikoumene, Salemba ini,” tambahnya.
Menyinggung dinamika yang terjadi di kongres, Michael menuturkan wajar jika ada pihak yang puas dan tidak puas. Tetapi yang menjadi patokan adalah mayoritas dari pemandangan umum.
“Sebenarnya secara jujur saya berkeinginan untuk ada yang punya keinginan yang sama, makanya kemarin kesempatan itu dibuka seluas-luasnya tanpa harus ada saling jegal menjegal dalam bentuk kriteria, supaya semua bisa menjadi kontestasi dalam proses pemilihan. Tetapi setelah dilihat ya itulah hasil dari pemadangan umum itu sebagai jawaban dari pada manifestasi kongres, dan cukup signifikan dalam pemandangan umum daerah memberikan dukungan kepada kami,” tegas Wakil Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) ini.