Mgr Soegijapranata dan Romo Mangun Jadi Tokoh Kesetaraan Indonesia dalam Acara Bandung Lautan Damai

Mendiang Uskup Agung Albertus Soegijapranata dan Mendiang Romo YB Mangunwijaya diangkat menjadi tokoh kesetaraan Indonesia pada kegiatan Peringatan Hari Toleransi Internasional di Bandung yang dimulai pada Minggu (16/11) dan akan berlangsung hingga Sabtu (22/11), yang bertajuk Bandung Lautan Damai (Balad).

Kedua tokoh Katolik ini diangkat oleh aliansi Balad melalui kartu remi toleransi. Selain kedua tokoh ini, kartu remi tersebut berisi gambar tokoh kesetaraan Indonesia lain seperti Gus Dur,  RA Kartini, Yap Thiam Hien, dan Bhante Ashin Jinarakkhita.

Koordinator Bandung Lautan Damai, Wawan Gunawan, mengatakan energi kreatif anak muda Bandung jangan sampai dicuri kelompok intoleran.

“Kami ingin menjaga energi kreatif anak muda Bandung untuk perdamaian,” ujar Wawan.

Warga Bandung disuguhi pertunjukan dari Teater Obor, Teater Titic’s, Kabaret Unisba, pantomim Wanggi Hoed, serta suguhan musik Suaka Akustik, Syarif & Jazzy, dan the Kocak’s. Saat the Kocak’s bernyanyi, warga turun ke depan panggung dan menari bersama.

“Kita mencoba melawan kekerasan dengan kreativitas,” ujar Wanggi Hoed yang menampilkan pantomim dalam acara ini.

“Kita ingin mengajak masyarakat, khususnya orang muda, untuk mengenal tokoh-tokoh Indonesia dan mempelajari gagasan mereka dalam memperjuangkan keadilan, kesetaraan dan perdamaian,” ujar Yunita Chen.

Cara kreatif sengaja digunakan untuk mengampanyekan pesan toleransi lebih luas. “Kita memperkenalkan pluralisme dan toleransi tidak dengan konsep yang rumit, tapi mudah dicerna,” jelas Wawan.

Rangkaian Aliansi Balad akan berlangsung hingga akhir November, terdiri atas pameran (16 – 22 November) di Taman Pasoepati, pemutaran  film (18 November), bedah buku Dialog 100 (19 November), serta workshop hukum di Unisba dan Gereja Kristen Pasundan.

Bandung Lautan Damai didukung 8 komunitas yakni Jaringan Kerja Antarumat Beragama (Jakatarub), Praxis in Community, Gereja Kristen Pasundan, komunitas film LayarKita, LBH Bandung, Aliansi Jurnalis Independen Bandung, untukharmoni.com dan Youth Interfaith Camp 4.

Jawa Barat jadi provinsi dengan angka intoleransi tertinggi 2010-2013, demikian dicatat Setara Institute, the Wahid Institute, dan CRCS UGM.

Di Jawa Barat ada puluhan pelanggaran hak kebebasan beragama dan berkeyakinan. Pelanggaran ini berupa penutupan dan penyegelan rumah ibadah, penolakan, perusakan, hingga penyerangan terhadap Kristen, Ahmadiyah, dan Syiah di sejumlah kota. (satuharapan.com)

Foto: jakartarub.org

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*