Memperingati Hari AIDS Sedunia: CCA Mengingatkan Kembali Peran Gereja

THAILAND-PGI.OR.ID-Dalam pernyataan yang dikeluarkan untuk memperingati Hari AIDS Sedunia 2016, Christian Conference of Asia (CCA) mendesak kepada setiap anggota gereja dan dewan untuk mengingat 35 juta orang yang telah meninggal karena penyakit yang berhubungan dengan AIDS di dunia, dan berdoa bagi 78 juta orang yang terus hidup dengan HIV dan AIDS.

Dr. Mathews George Chunakara, Sekjen CCA menyatakan, “Karena dunia berkomitmen untuk mengakhiri epidemik AIDS pada 2030, sebagai bagian dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG), membiarkan gereja-gereja di Asia terlibat lebih keras untuk memerangi HIV dan AIDS dan memperdayakan orang-orang yang terinfeksi untuk memiliki akses ke layanan pengobatan, perawatan, dan dukungan yang tepat. Hak atas kesehatan bagi setiap orang, dimana saja,” katanya.

Sekjen CCA menambahkan, “Mengakhiri epidemik AIDS akan juga menuntun dunia dalam menyikapi hubungan yang penting antara kesehatan, pembangunan, ketidakadilan, ketimpangan, kemiskinan, dan konflik. Bersama-sama, kita dapat mengakhiri epidemik ini jika semua orang, tanpa kecuali, memainkan peran mereka untuk perlindungan kolektif melawan HIV dan AIDS.”

HIV dan AIDS telah menjadi fokus khusus di CCA dengan beberapa program, selama beberapa tahun terakhir, sudah dimulai dan difasilitasi untuk membangun gereja-gereja dan komunitas yang kompeten terhadap HIV di Asia. Fokus CCA pada program HIV dan AIDS telah didasarkan tema, A Holistic Approach to Building Sustainable HIV Competent Churches and Communities in Asia.

Program-program CCA terdiri dari isu arus utama HIV dan AIDS dengan fokus pada melengkapi  lembaga pendidikan teologi dan gereja-ereja, serta memasukkan isu HIV dan AIDS dalam kurikulum pendidikan teologi; menyediakan pelatihan bagi pelatih (TOT) dalam konseling pastoral, pelatihan pendidikan bagi pemuda dan perempuan, serta pelatihan dalam pendekatan secara menyeluruh pada manajemen program HIV dan AIDS.

Selain itu, memfasilitasi pembentukan kapasitas pada kebersamaan, melengkapi dan memperdayakan  gereja-gereja untuk lebih kompeten dalam melawan HIV dan AIDS; menguatkan jaringan dan bekerja sama dengan komunitas oikoumene dan lintas agama pada bersama bekerja dalam menjaga dan merawat ‘Brothers and Sisters Living with HIV’ (BROSLIH) dan ‘Key Affected Populations’ (KAP), menyelenggarakan seminar teologi tentang HIV dan disabilitas, termasuk makan bersama dalam skala nasional danregional dengan komunitas lintasagama dan KAP untuk meningkatkan pemahaman, penguatan komunikasi dan mempromosikan aksi bersama.

Untuk tahun 2017-2020, rencana strategi CCA akan berfokus pada Action Together in Combating HIV and AIDS in Asia (ATCHAA).

Sekjen CCA mengatakan bahwa dorongan baru dalam program HIV dan AIDS akan memiliki komponen advokasi yang kuat danjuga kerja sama dan jaringan lintas agama. (Jonathan Simatupang. Sumber: CCA News)