Memperingati Hari AIDS Sedunia 2019

JAKARTA,PGI.OR.ID-Apakah benar HIV tidak bisa disembuhkan? Faktanya HIV adalah virus, bukan penyakit. Demikian pula AIDS adalah suatu kondisi kekebalan tubuh yang dirusak oleh HIV. Pada dasarnya HIV dan AIDS tidak menyebabkan kematian, tetapi bila tidak diobati Sesama Manusia yang Terinfeksi HIV dan AIDS (SEMATHA) akan mudah terinfeksi sebuah atau sejumlah penyakit hingga kondisinya semakin memburuk.

Saat ini pengobatan HIV sudah tersedia dalam bentuk 1 tablet yang diminum satu kali setiap hari. Pengobatan ARV jenis single dose tersebut apabila dilakukan secara teratur dengan kepatuhan yang baik akan mampu menekan jumlah HIV dalam darah sehingga tidak lagi terdeteksi.

Ketika jumlah HIV dalam darah tidak terdeteksi, berarti tidak mencukupi untuk melakukan suatu penularan baru. Begitu pula kondisi orang dengan HIV tidak akan menuju ke AIDS. Artinya pula, orang tersebut secara fisik kesehatannya tidak ada beda dengan orang tanpa HIV.

Seringkali yang membuat HIV terlihat buruk di mata masyarakat adalah keterkaitan HIV dengan berbagai isu sosial, moral dan/atau agama. Padahal HIV tidak pernah membedakan dan memilih siapapun yang akan diinfeksinya. Seorang yang taat beribadah, bermoral baik dan memiliki status sosial yang sangat baik sekalipun tetap berpeluang diserang oleh virus ini, karena ketidaktahuan atau ketidaksengajaannya. Terlebih lagi setiap orang yang pernah melakukan perilaku berisiko dan tidak memahami penularan HIV memiliki peluang terinfeksi HIV.

Lalu, layakkah kita melakukan penghakiman atau menjatuhkan sanksi sosial atas seseorang yang terinfeksi HIV? Bukankah setiap orang pernah berada di titik ketidaktahuan dan (sebagian besar) beruntung tidak terinfeksi HIV.

Tidak ada orang yang mau (atau memilih dengan sukarela) terinfeksi HIV. Apakah berdasarkan hal tersebut kita juga layak menganggap seseorang lebih bersalah dan berdosa hanya karena status HIV-nya reaktif.

Mari kita rangkul dan kasihi para SEMATHA karena mereka juga layak mendapat pelayanan yang sama sebagai sesama anak-anak Allah, yang diciptakan segambar dengan-Nya (Kej. 1:27). Sebagai sesama yang selalu sedia dipakai untuk melakukan pekerjaan Allah agar nama-Nya semakin dimuliakan (bdk. 1 Kor.1:26-28)

Sesuai tema Hari AIDS Sedunia 2019, “Communities Make the Difference,” melalui pendekatan komunitas (gereja dan berbagai komunitas lainnya) yang kita miliki dalam mengasihi SEMATHA dan mencegah HIV dan AIDS, pasti akan tercipta perbedaan/perubahan yang berarti.

Sebagai gerakan bersama untuk membangun kesadaran dan kepedulian terhadap isu HIV dan AIDS, setiap tahunnya diadakan perayaan Hari AIDS Sedunia (HAS), yang jatuh pada setiap 1 Desember. PGI senantiasa mengajak gereja-gereja untuk menyelenggarakan ibadah HAS di jemaat-jemaat. Ibadah ini dimaksudkan untuk mendorong warga jemaat peduli pada upaya penanggulangan HIV dan AIDS serta menunjukkan solidaritas gereja terhadap sesama yang hidup dengan HIV dan AIDS (SEMATHA). Untuk mendapatkan Tata Ibadah HAS, silahkan klik di bawah ini.

 

Tata Ibadah AIDS 2019

Surat PGI – HAS 2019

 

Selamat Hari AIDS Sedunia 2019

Komite AIDS

Bidang Kesaksian dan Keutuhan Ciptaan PGI