JAKARTA,PGI.OR.ID-Dinas Kesahatan Provinsi DKI Jakarta melaksanakan kegiatan penyuluhan kesehatan reproduksi bagi para pemuka lintas agama, di lantai 8 Gedung AGD Dinas Kesehatan Jakarta, Jl. Kesehatan No.10, RT.3/RW.6, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (29/11).
Dalam pengalaman para tokoh agama masih banyak didapati calon pengantin yang belum siap untuk menikah, seperti tidak mengenal cara perawatan kesehatan bagian pribadi, kesiapan mental dan juga sangat minim kesadaran untuk tes kesehatan.
Jika salah satu calon pengantin mandul, langkah apa yang akan diambil oleh pasangan calon pengantin? Atau bagaimana jika kedua calon orang tua yang normal membawa kelainan genetis yang dapat berdampak bagi keturunan mereka? Bersediakah mereka menerima kehadiran putra-putri yang tampil beda dari kebanyakan anak-anak lainnya? Bagaimana cara mendewasakan dan memandirikan anak-anak seperti ini? Kesehatan reproduksi penting untuk memastikan kedua calon pengantin tidak memiliki penyakit atau kelainan yang mempengaruhi kegiatan reproduksi. Jika calon sudah tahu maka mereka lebih siap untuk mengantisipasi.
Penjelasan kesehatan reproduksi dipaparkan dengan sangat sederhana dan jelas oleh Dokter Achmad Zani Agusfan, Sp. OG(K).
Melihat ini, diterbitkanlah Pergub No. 185 Tahun 2017 tentang Konseling dan Pemeriksaan Kesehatan bagi Calon Pengantin guna menghasilkan generasi yang sehat. Sebenarnya program pemeriksaan sudah dilakukan sejak lama sebelum terbitnya pergub, tetapi masih belum secara lengkap memeriksa kesiapan calon pengantin baik fisik maupun mental. Dan untuk lebih mancapai hasil maksimal periksaan menjadi syarat wajib sebelum calon pengantin mendaftar.
Peran lembaga-lembaga agama termasuk gereja-gereja adalah untuk mengajak warga jemaat yang akan menikah selain ikut kelas pra-nikah juga pergi ke puskesmas dan memeriksa kesehatan reproduksi. Dengan demikian gereja juga dapat mendampingi calon pengantin jika ditemukan hal-hal yang tidak diduga. Pelayanan gereja menjadi lebih holistik. Khusus bagi warga DKI yaitu penduduk dengan KTP Jakarta pemeriksaan ini gratis. Calon yang sehat secara jasmani mendapat sertifikat yang dikeluarkan Puskesmas setempat.
Dalam perbincangan dengan pegawai Dinkes dikatakan ide untuk mengadakan konseling dan bimbingan pra-nikah secara medis ini berasal dari konseling pra-nikah yang dilihat diadakan oleh gereja-gereja. Bisa jadi ini menjadi program yang bersifat nasional jika sukses dijalankan di Jakarta.
Pewarta: Samuel Hutagalung (PGI)-Utami Amaliyah (Dinkes DKI).
Editor: Markus Saragih
COPYRIGHT © PGI 2018
Be the first to comment