SURABAYA,PGI.OR.ID-Wahana Visi Indonesia (WVI) bekerja sama dengan GKI Youth Choir (GYC) dan IGNITE GKI mengadakan Malam Pujian dan Konser Kemanusiaan “Youth For Nation” #KuPeduliKuBernyanyi, Jumat (28/8). Konser virtual ini diadakan dalam momentum Kemerdekaan Indonesia ke-75, dengan tujuan mengupayakan kemerdekaan bagi anak-anak di pedalaman Indonesia, khususnya anak-anak Sumba Barat Daya (SBD), dari keterbatasan akses kesehatan yaitu pemenuhan kebutuhan gizi yang lebih baik.
Saat ini isu gizi kurang menjadi perhatian di Sumba Barat Daya, di mana menurut data Riskesdas prevalensi stunting di SBD sebesar 39,3% dibandingkan prevalensi stunting Nasional sebesar 30,8%. Hal ini menggerakkan hati para muda milenial yang tergabung dalam GKI Youth Choir untuk ikut berperan bagi bangsa ini melalui talenta bernyanyi dan ingin mengajak bersyukur atas setiap anugerah yang dimiliki.
Melalui konser ini penonton diharapkan merasakan keagungan dan kebesaran Tuhan melalui lagu-lagu yang dibawakan dan juga terpanggil berperan aktif untuk ikut berbagi kepada sesama melalui WVI dalam program peningkatan gizi anak-anak Indonesia agar terbebas dari gizi buruk.
Public Engagement Manager Area II WVI, Liana Goutama, menuturkan, masalah gizi buruk di SBD disebabkan banyak faktor, diantaranya asupan yang tidak memadai secara kualitas karena kondisi ekonomi keluarga yang kurang mampu, hingga potensi kerawanan pangan yang disebabkan oleh curah hujan yang minim. Hal ini terlihat dari indikator masalah gizi di SBD biasanya terjadi pada periode antara pascatanam dan pascapanen (Sekitar bulan Desember hingga April).
“Kami berharap melalui konser ini, banyak pihak turut mendukung anak-anak di SBD merdeka dari gizi buruk. Hasil dari konser amal ini nantinya akan digunakan untuk meningkatkan ketersediaan dan akses pangan serta gizi, dengan pengadaan Pos Gizi dan Kebun Gizi agar masyarakat dapat memberdayakan pekarangan rumah sebagai sumber gizi keluarga sehari-hari. Selain itu, anak-anak juga akan mendapatkan perlengkapan makan sehat yang berkualitas,” kata Liana.
Selain GKI Youth Choir, penyanyi Rambu Piras (finalis The Voice Indonesia 2019) yang juga berasal dari Sumba dan kini tinggal di Belanda juga turut berpatisipasi dalam acara yang ditayangkan premier di Youtube WVI, GKI Youth Choir dan IGNITE GKI pada 28 Agustus 2020 pukul 19.15. Demikian juga Pdt Ariel A Susanto dari GKI Jemursari turut memberikan renungan singkatnya. Konser Youth for Nation ini adalah ungkapan kepedulian anak-anak muda milenial akan kecintaannya kepada bangsa ini melalui nyanyian pujian #KuPeduliKubernyanyi
Sementara itu, Ketua GYC, Laurencia Sintani menyampaikan, GYC memiliki visi dan kerinduan untuk selalu melayani dan berbagi kepada sesama melalui pujian paduan suara. “Kami sangat senang ketika WVI menghubungi kami untuk bekerja sama mengadakan konser amal untuk anak-anak SBD, karena dengan konser ini, secara tidak langsung kita semua yang terlibat, bertugas menjadi uluran tangan Tuhan bagi saudara-saudara kita di SBD,” kata Laurencia.
Sedangkan Ketua IGNITE GKI Radinal Suryaatmaja, menjelaskan, sebagai media pemuda GKI se-Indonesia, IGNITE GKI turut mendukung inisiatif konser Youth for Nation, yang dengan sangat baik membuktikan bahwa pandemi bukan alasan untuk berpangku tangan, tetapi justru menjadi pemantik sebuah energi kreativitas untuk terus berkarya dan berdampak bagi sesama. “Kiranya Youth for Nation dapat menginspirasi kita juga untuk memberikan karya yang nyata, menjadi terang dimanapun kita ditempatkan karena kita semua adalah kitab-Nya yang terbuka,” tutur Radinal.
Tentang Wahana Visi Indonesia (WVI)
Wahana Visi Indonesia (WVI) adalah yayasan sosial kemanusiaan Kristen yang bekerja untuk kesejahteraan anak. WVI selalu berupaya membuat perubahan berkesinambungan pada kehidupan anak, keluarga dan masyarakat yang hidup dalam kemiskinan, dan mendedikasikan diri untuk bekerjasama dengan masyarakat paling rentan tanpa membedakan agama, ras, etnis dan gender. Sejak tahun 1998, Yayasan Wahana Visi Indonesia telah menjalankan program pengembangan masyarakat yang berfokus pada anak. Ratusan ribu anak di Indonesia telah merasakan manfaat program pendampingan WVI.
Pewarta: Markus Saragih