Launching Posko Kemanusiaan Lintas Iman “Membantu Tanpa Tapal Batas”

Saat Konprensi pers lounching Posko Kemanusiaan Lintas Iman "Membantu Tanpa Tapal Batas"

JAKARTA, PGI.OR.ID-Sebagai bentuk keprihatinan terhadap peristiwa di Aceh Singkil, jaringan lintas iman yang terdiri dari beberapa organisasi seperti Lakpesdam NU, Wahana Visi Indonesia, ICRP, CDCC, ANBTI, Wanita Katolik Republik Indonesia, OASE, Majelis Luhur Kepercayaan, Humanity First, YAKOMA PGI, JKLPK, PELKESI, PGI, GAMKI, Satgas Perlindungan Anak, Kampus Diakonia Modern, dan Yayasan Elsafat melounching Posko Kemanusiaan Lintas Iman “Membantu Tanpa Tapal Batas”.

Pendeta Henriette Hutabarat-Lebang Ketua Umum PGI kepada wartawan saat jumpa pers peluncuran posko, Jumat (16/10) di Grha Oikoumene, Jakarta, mengungkapkan bahwa keberadaan posko tersebut sebagai aksi cepat dari jaringan lintsas iman yang peduli terhadap nasib para pengungsi.

“Kita bisa bayangkan apa dampaknya bagi orangtua yang sudah rentan, makanan tidak cukup untuk bayi-bayi, anak-anak, dan ibu-ibu hamil di pengungsian. Semua ini yang sangat memprihatinkan jaringan lintas iman. Sebab itu, ketika kita menghadapi tantangan ini bersama-sama, tidak ada lagi batas, kita semua prihatin, dan saling bergandengan tangan untuk memperhatikan masalah ini,” tegasnya.

Posko Kemanusiaan Lintas Iman "Membantu Tanpa Tapal Batas" di pelataran parkir Grha Oikoumene, Jakarta dengan latar belakang spanduk berukuran besar di belakangnya
Posko Kemanusiaan Lintas Iman “Membantu Tanpa Tapal Batas” di pelataran parkir Grha Oikoumene, Jakarta dengan latar belakang spanduk berukuran besar di belakangnya

Dia menambahkan, dampak tinggal dipengungsian sangat berpengaruh kuat terhadap anak-anak. Rasa takut, dan hidup tidak pasti akan menciptakan trauma. “Kita tidak mau pengalaman trauma ini dibawa seumur hidup dan mempengaruhi jiwa mereka. Sebab itu, kami mengharapkan semua memberikan perhatian. Jangan pengungsi ini dilihat seperti barang yang bisa dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain. Mereka mencari keamanan, perlindungan, itu yang dibutuhkan saat ini,” jelas Pendeta Henriette.

Sementara itu, Ilma Sovri Yanti Ilyas Ketua Posko Kemanusiaan Lintas Iman menjelaskan, dalam penggalangan bantuan kemanusiaan, bantuan akan diberikan kepada para pengungsi utamanya terhadap kelompok rentan seperti anak, perempuan dan lansia.

Sedangkan bantuan yang dibutuhkan berupa donasi, obat-obatan, layanan medis, tenaga sukarelawan dari kesehatan, psikolog, sekolah darurat, pempers, pembalut perempuan, pempers dewasa, makanan pokok, makanan anak-anak, selimut, pakaian layak pakai, sarung, tenda, tikar dan jas hujan.

Sekretariat Posko Kemanusiaan Lintas Iman “Membantu Tanpa Tapal Batas” berada di Grha Oikoumene, Jalan Salemba Raya 10 Jakarta Pusat. Bantuan berupa donasi bisa dilakukan melalui rekening Posko Kemanusiaan: Bank Mandiri Matraman a/c 006.006.0000.340 atas nama Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI).
Editor: Jeirry Sumampow