Lemhanas: Indeks Ketahanan Nasional Kurang Tangguh

JAKARTA,PGI.OR.ID-Indeks ketahanan nasional Indonesia pada 2016 mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Meskipun demikian, posisi ketahanan nasional saat ini dianggap kurang tangguh.

“Indeks ketahanan nasional pada 2016 sampai Oktober adalah 2,60; meningkat dibanding tahun sebelumnya dengan indeks 2,55,” kata Ketua Laboratorium Pengukuran Ketahanan Nasional, Miyasto, saat diskusi dengan redaksi media massa dan wartawan, Rabu (23/11), di kantor Lemhanas, Jakarta. Pengukuran indeks 2016 itu baru sampai Oktober, sehingga belum memperhitungkan situasi setelah demo 411.

Dalam mengukur ketahanan nasional, Miyasto menjelaskan, Labkurtannas menghitung indeks dari delapan gatra, yaitu geografi, demografi, sumber kekayaan alam, ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya, serta pertahanan dan keamanan. Delapan gatra terdiri dari 108 variabel dan 821 indikator.

Pengolahan data terdiri dari dua, yakni data kualitatif (diambil dari data kebijakan), dan data kuantitatif (data kinerja). Data tersebut kemudian digabungkan sehingga menghasilkan indeks komposit yang menunjukan ketahanan nasional. Indeks komposit terdiri dari angka 1 hingga 5.

Indeks 1 menunjukan ketahanan nasional berada pada posisi rawan, indeks 2 kurang tangguh, indeks 3 cukup tangguh, indeks 4 tangguh, dan indeks 5 sangat tangguh. Dari kriteria tersebut, Miyasto mengatakan, potret ketahanan nasional Indonesia pada 2015-2016 berada pada posisi kurang tangguh.

Kriteria kurang tangguh ini didefinisikan dalam beberapa hal, yaitu, keuletan dan ketangguhan bangsa berada pada posisi lemah; dalam jangka pendek negara masih dapat bertahan dari tantangan, ancaman, hambatan, gangguan (TAHG); namun apabila tidak segera ada perbaikan, dalam jangka panjang stabilitas nasional akan goyah. “Posisi kurang tangguh ini disebut juga warning,” kata Miyasto.

Meskipun secara agregat indeks pada 2016 meningkat, namun ada tiga gatra yang mengalami penurunan, sementara lima gatra mengalami peningkatan. Tiga gatra yang menurun itu adalah sumber kekayaan alam, ideologi, serta sosial dan budaya. Lima gatra lainnya yang meningkat adalah geografi, demografi, politik, ekonomi, pertahanan dan keamanan.

Yang menarik, dari semua gatra, indeks hanya berada di kisaran 2 koma. Hanya gatra pertahanan dan keamanan yang mempunyai indeks di atas 3, yaitu 3,08. Indeks di atas 3 menunjukan gatra pertahanan dan keamanan dianggap cukup tangguh.

Labkurtannas adalah laboratorium yang berada di bawah Lemhanas. Pengukuran ketahanan nasional ini dilakukan setiap tahun sejak 2010.