Kunjungan Tim UKP DKAP ke Grha Oikoumene

MPH-PGI, SE dan staf saat berdialog dengan Tim UKP DKAP di Lt 2 Grha Oikoumene, Jakarta, Rabu (16/1)

JAKARTA,PGI.OR.ID-Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban (UKP DKAP) Prof. Syafiq A.Mughni menemui MPH-PGI di Grha Oikoumene, Jakarta, Rabu (16/1), dalam rangka silaturahmi, sekaligus mendiskusikan isu-isu terkini jelang Musyarawah Besar (Mubes) pemuka-pemuka agama yang akan dilaksanakan oleh UKP DKAP di 2019 ini.

Kepada MPH-PGI Prof. Syafiq menjelaskan, salah satu agenda dalam Mubes nanti adalah evaluasi sejauhmana kemajuan yang dicapai tahun lalu terkait sosialisasi kerukunan umat beragama dan pemahaman nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat. Menurut sejumlah survei memang mengidikasikan radikalisme belum bisa dikurangi, apalagi menjelang Pilpres. Meski ini indikasi awal tetapi itu perlu dibahas dalam Mubes nanti, jelas mantan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur ini.

Prof. Syafiq A.Mughni (kiri ujung)

Guru Besar Peradaban Islam UIN Sunan Ampel Surabaya ini melihat, para pemuka agama memiliki peran penting dalam rangka meminimalisir segala bentuk radikalisme. Sebab itu, pentingnya meningkatkan kerjasama dengan lintas agama, termasuk PGI, dalam berbagai program konkrit. Kami tidak bisa bekerja sendiri, dan kami hanya mendorong serta memfasilitasi agar program itu lebih intensif,” ujarnya.

Prof. Syafiq menambahkan, yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat sekarang ini adalah bagaimana kita bergerak bersama-sama menciptakan kerukunan antaragama, harmoni, serta dengan semangat keadilan berjuang untuk meningkatkan harkat dan martabat kemanusiaan.

Ketum PGI Pdt. Dr. Henriette Hutabarat-Lebang mengapresiasi kunjungan Prof. Syafiq A.Mughni. Menurutnya, pertemuan semacam ini sangat penting untuk saling membuka diri dan saling mengenal satu dengan yang lain.

Pada kesempatan itu, selain menjelaskan berbagai program PGI, salah satunya, Pendidikan Oikoumene Kebangsaan (POK), Ketum PGI juga mengungkapkan tema penting dalam Sidang Raya di Nias yaitu bagaimana kita bekerja bersama-sama semua anak bangsa untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila demi mengatasi masalah kemiskinan, ketidakadilan, radikalisme, dan kerusakan lingkungan.

Kami sangat yakin bahwa persatuan Indonesia, dan kebersamaan Indonesia itu sangat penting untuk mengatasi persoalan-persoalan yang kita hadapi. Sangat penting tentu dari perspektif umat masing-masing, tapi satu hal agama mengajarkan nilai-nilai damai, persaudaraan, dan kebersamaan, tandasnya.

Pdt. Henriette juga menegaskan, pentingnya nilai-nilai Pancasila diwujudnyatakan dalam kehidupan bersama sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, agar tercipta kerukunan dan harmoni. Perwujudan nilai-nilai Pancasila perlu digaungkan sejak dini di sekolah, karena sekolah memiliki peran strategis mengingat para siswa yang datang dari berbagai latar belakang, termasuk agama.

Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo telah mengangkat Prof. Syafiq A. Mughni menjadi Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban, menggantikan pejabat sebelumnya, Prof. Din Syamsuddin yang mengundurkan diri pada 21 September 2018 lalu.

 

Pewarta: Markus Saragih

COPYRIGHT PGI 2018

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*