JAKARTA,PGI.OR.ID-Sekretaris Jenderal the United Evangelical Mission (UEM) Pdt. Volker Martin Dally, bersama Moderator VEM Pdt. WTP. Simarmata menemui MPH-PGI di Grha Oikoumene, Jakarta, (6/4).
Dalam pertemuan yang berlangsung akrab itu, selain berbagai program PGI, juga dibicarakan tentang seputar kehidupan keberagamaan di Indonesia.
Pada kesempatan tersebut, Sekretaris Umum PGI Pdt. Gomar Gultom mengungkapkan kegiatan Konferensi Misi mengenai penginjilan yang melibatkan kelompok Evangelikal dan Pentakostal, yang berlangsung di Medan. Demikian pula kegiatan Konferensi Gereja dan Masyarakat (KGM) yang akan berlangsung pada 9-12 April 2018 di Sorong, Papua.
“Topik KGM ini mengenai persoalan di Papua. Jadi kami ingin melihat dari sudut pandang gereja-gereja di Papua, mengenai berbagai persoalan yang terjadi di daerah tersebut,” jelasnya. Demikian pula program PGI mengenai penggunaan media sosial dalam rangka memerangi berita hoax yang sekarang ini marak terjadi.
Sementara itu, terkait keberagamaan di Indonesia Gomar mengungkap pertemuan Musyawarah Besar (Mubes) Pemuka Agama untuk Kerukunan Bangsa pada 8-10 Februari 2018, di Grand Sahid Jaya Hotel Jakarta, dengan dinamika yang terjadi dalam Mubes tersebut, secara khusus sikap PGI yang menolak Peraturan Bersama Menteri (PBM) dijadikan sebagai undang-undang.
Diakhir pertemuan, Volker Dally, yang mengaku baru pertama kali berkunjung ke PGI ini, merasa bersyukur karena mendapatkan informasi yang telah disampaikan oleh Sekum PGI. Dia berharap, PGI dan UEM dapat terus mengembangkan kerjasama ke depan, sehingga satu sama lain dapat saling mendukung.
Pdt. Volker Dally, dan Pdt. WTP. Simarmata berkesempatan untuk berkeliling melihat gedung Grha Oikoumene, yang pembangunanya juga didukung oleh UEM.
UEM adalah persekutuan internasional dari 35 gereja Protestan dari berbagai tradisi di Afrika, Asia, dan Jerman, bersama dengan v. Bodelschwingh Foundation Bethel.
Dewan ini disusun oleh perwakilan dari semua 3 wilayah VEM. Majelis Umum mencerminkan mayoritas gereja anggota Afrika dan Asia.
Be the first to comment