Kunjungan Pengurus YAMUGER ke Grha Oikoumene

Pertemuan antara pengurus YAMUGER dengan MPH-PGI di Grha Oikoumene, Jakarta, Selasa (11/2).

JAKARTA,PGI.OR.ID-Pengurus Yayasan Musik Gereja Indonesia (YAMUGER), diantaranya Chrismaryadi Budhisetiawan, Tigor Tanjung, Sony Utomo, Robert Nainggolan, Lentina Napitupulu, dan Pdt. Daniel Zakaria, menemui MPH-PGI di lantai 2 Grha Oikoumene, Jakarta, Selasa (11/2). Selain menyampaikan sejumlah agenda YAMUGER seperti rapat gabungan, dan perayaan HUT ke 53, kunjungan tersebut juga dalam rangka mendengarkan masukan dari MPH-PGI.

Pada kesempatan itu, Sekretaris Umum PGI Pdt. Jacklevyn Frits Manuputty menyinggung tentang tantangan memasuki disrubsi era teknologi yang telah merubah cara kita untuk berinteraksi satu sama lain. “Ada empat masalah utama yang digumuli oleh PGI lima tahun ke depan, salah satunya adalah tantangan budaya digital yang sangat luar biasa. Kita tidak bisa menghindari perkembangan teknologi, dan ini juga menjadi tantangan bagi peran YAMUGER yang telah lama ada,” ujarnya.

Mewakili pengurus YAMUGER, Chrismaryadi Budhisetiawan bersama Tigor Tanjung menyerahkan Kidung Keesaan dan dokumen kepada Sekum PGI Pdt. Jakclevyn Frits Manuputty

Pria yang akrab disapa Pdt. Jacky ini, juga melihat pentingnya melibatkan generasi muda, atau generasi Z, yang telah banyak menguasai teknologi. Bagaimana YAMUGER dapat menjangkau generasi muda dengan karakteristik mereka. Memperkuatnya dengan literasi musik, juga pengetahuan akan lagu yang dibuat pada masanya. Jika tidak dilibatkan, gep dengan generasi muda semakin melebar. “Dengan inovasi dan perubahan yang sangat mengejutkan, menjadi tantangan juga soal nyanyian-nyanyian yang membuat mereka tertarik,” tandasnya.

Apa yang disampaikan Sekretaris Umum PGI diamini oleh Lentina Napitupulu. Menurutnya, gep antar generasi sangat terasa, termasuk nyanyian dalam ibadah. “Anak muda ingin dengan instrument segala jenis musik, sementara generasi sebelumnya tidak. Jadi memang kami berusaha melihat ini dengan tim, dan mencoba bagaimana mendekatkan gep antar generasi,” tandasnya.

Sementara itu, Tigor Tanjung melihat untuk menarik minat generasi muda, maka yang perlu mendapat perhatian adalah kemasan dari nyanyian itu sendiri, dan kebersamaan lintas generasi.

Diakhir pertemuan, MPH-PGI bersama pengurus YAMUGER merayakan HUT ke 53 tepat pada 11 Februari, secara sederhana. Untuk perayaannya sendiri akan dilaksanakan pada 15 Februari 2020 di GPIB Shalom, Depok.

Merayakan HUT ke 53 YAMUGER

Sekilas YAMUGER

Yayasan Musik Gereja Indonesia (YAMUGER) didirikan pada tanggal 11 Februari 1967 dengan akta notaris No.7 disahkan oleh Willy Silitonga dan diperbarui dengan dokumen No.57 disahkan oleh H.Z. Simon, SH, tanggal 13 April 1991. Para pendirinya yaitu Alm. Johannes Ludwig John Chrysostom Abineno, Alm. Epaphroditus Laurentius Pohan-Siahaan, Alm. Dr. Alfred Simanjuntak, Alm. Lauw Kian Joe (J. L. Aulia), Alm. Kiem Tan Swan (Tanutama), Alm. Pieter Domingus Soplanit, dan Alm. Yap Heng Ghie (Ruben Budhisetiawan).

YAMUGER memiliki visi yaitu menjadi pusat pengembangan musik Gereja di Indonesia. Sedangkan misinya adalah meningkatkan aktivitas dan kreativitas dibidang seni musik Gereja di Indonesia dalam arti seluas-luasnya.

 

Pewarta: Markus Saragih