Kunjungan Christian Coptik Orthodoks Church of Egypt

foto bersama staf PGI
Pdt. Dr. A.A. Yewangoe saat memberikan cenderamata
Pdt. Dr. A.A. Yewangoe saat memberikan cenderamata

PGI – Jakarta. Amir Ramzy dan Peter Azmy dari Gereja Kristen Koptik Ortodoks Mesir (Christian Coptik Orthodoks Church of Egypt), Senin (30/6) berkunjung ke kantor sementara PGI, di Kampus UKI, Jalan Dipenogoro No. 86, Jakarta. Keduanya diterima oleh Pdt. Dr. A.A. Yewangoe, Pdt. Gomar Gultom, MTh serta beberapa staf PGI seperti Favor Bancin, Novel Matindas, Olvy Prihutami dan Franki Tampubolon.

Dalam kunjungan tersebut, PGI- Gereja Kristen Koptik Ortodoks Mesir saling sharing mengenai kondisi serta tantangan dari kehidupan keberagamaan di masing-masing negara. Diungkapkan Amir, kondisi di Mesir tidak separah seperti apa yang dilansir banyak media massa.

Selain kebebasan beragama, diskusi juga menyinggung jelang pelaksanaan Pilpres 2014 di Indonesia, 9 Juli mendatang, dan bagaimana sikap PGI terhadap momen pesta demokrasi lima tahunan tersebut, serta kegiatan Sidang Raya XVI PGI di Nias, Sumatera Utara, 11-17 November 2014.

Diakhir kunjungan singkatnya, Amir berharap ke depan dapat terjalin hubungan kerjasama yang intens di antara dua lembaga keagamaan ini, terutama dalam menyikapi masalah-masalah sosialĀ  yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.

Sekitas Gereja Kristen Koptik Ortodoks Mesir

Gereja Kristen Koptik Ortodoks Mesir didasarkan pada ajaran Santo Markus yang membawa agama Kristen ke Mesir pada masa pemerintahan kaisar Romawi Nero pada abad pertama, setelah kenaikan Yesus.

Dia adalah salah satu dari empat penginjil dan orang yang menulis Injil Kanonik Tertua. Kekristenan menyebar ke seluruh Mesir dalam setengah abad Santo Markus tiba di Alexandria seperti jelas tertulis dalam naskah-naskah Perjanjian Baru, yang ditemukan di Bahnasa, di Mesir Tengah, sekitar tahun 200 Masehi, dan sebuah fragmen dari Injil Santo Johanes, yang ditulis menggunakan dengan bahasa Koptik, yang ditemukan di Mesir Hulu pada paruh pertama abad kedua. Gereja Koptik, yang sekarang berusia lebih dari sembilan belas abad. (Markus Saragih).

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*