JAKARTA,PGI.OR.ID-Setara Institute belum lama ini merilis hasil penelitian mengenai tingkat toleransi beragama di kota-kota hampir di seluruh Indonesia. Hasilnya, ada 10 kota paling tidak toleran, dan 10 kota paling toleran.
Untuk 10 kota paling tidak toleran yaitu Bogor, Bekasi, Banda Aceh, Tangerang, Depok, Bandung, Serang, Mataram, Sukabumi, Banjar dan Tasikmalaya. Sedangkan 10 kota paling toleran yaitu Pematang Siantar, Salatiga, Singkawang, Manado, Tual, Sibolga, Ambon, Sorong, Pontianak, dan Palangkaraya.
Direktur Riset Setara Institute Ismail Hasani, dalam konferensi pers di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (16/11), menuturkan, dalam pengukuran tingkat toleransi, Setara Institute menggunakan empat variabel penelitian. Keempat variabel tersebut, yang pertama adalah regulasi pemerintah kota yang terdapat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan peraturan daerah dengan penilaian diskriminatif atau non-diskriminatif.
Variabel kedua, yaitu tindakan pemerintah kota. Dalam hal ini, Setara menilai respons pemerintah dalam menangani persitiwa intoleran yang terjadi di daerahnya. Misalnya, pernyataan pemerintah kota yang tidak memihak. Selain itu, variabel ketiga adalah regulasi sosial, atau peristiwa intoleran yang terjadi selama beberapa waktu terakhir di kota tersebut.
Kemudian, yang keempat adalah demografi agama dan komposisi penduduk. Dalam hal ini, penelitian membandingkan komposisi penduduk berdasarkan agama.
Penelitian ini dilakukan terhadap 94 kota di seluruh Indonesia. Penelitian menggunakan studi dokumen berdasarkan data dan pengamatan peristiwa, yang dilakukan pada 3 Agustus- 13 November 2015.
“Sebaiknya Menteri Dalam Negeri memberikan perhatian terhadap temuan ini dan berkoordinasi soal kebebasan beragama. Ini bahan evaluasi pemerintah kota, apakah kebijakan telah memperlakukan kesetaraan terhadap kelompok yang berbeda?” kata Wakil Ketua Setara Institute Bonar Tigor Naipospos.