PURWOREJO, PGI.OR.ID – Pendeta Ibnu Prabowo menyatakan kondisi Gereja Kristen Jawa (GKJ) Tlepok Purworejo, kini telah kondusif dan mendapatkan dukungan masyarakat, kepolisian dan dukungan Banser NU, demikian dinyatakan Pendeta Ibnu Prabowo kepada media, Selasa (22/7).
“Kami mendapat dukungan masyarakat, pihak kepolisian, dan bahkan dari saudara-saudara Banser. Mereka datang dan ada juga yang menelepon untuk memberikan dukungan. Itulah yang membuat kami tabah dan membesarkan hati kami,” kata Pendeta Ibnu.
Selain dukungan dalam hal pengamanan gereja, Pendeta Ibnu memberikan kesaksian Tuhan tidak meninggalkannya dan jemaat. “Jemaat dan saya yakin kalau Tuhan tidak pernah meninggalkan kami,” demikian ungkapnya.
“Saya sempat merinding, ketika sadar Tuhan tidak tinggal diam, dan mukjizat-Nya sedang bekerja. Api tanpa dipadamkan bisa mati sendiri,” kata Pendeta Ibnu yang tinggal dengan keluarganya tak jauh dari gedung gereja yang sempat terbakar pintu gerejanya.
Pada hari Senin (20/7) sekitar pukul 05.30, Pendeta Ibnu dan istrinya kembali dari jalan pagi memutari kampung sekitarnya. Ketika melewati gedung gereja, Pendeta Ibnu kaget mendapati dua pintu gereja, di bagian depan dan pintu bagian samping terdapat bekas api dan seperti ada yang terbakar. Ada bekas api di dinding dan sebuah kursi terbakar, namun sudah dingin dan padam, tercium bau bensin di sekitar. Di teras gereja, Pendeta Ibnu menemukan secarik kertas yang bertuliskan pesan bernada ancaman akan membakar gereja-gereja lain.
Polisi pun sempat melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian. Petugas menemukan sisa percikan bensin, 5 batang korek kayu di depan pintu depan, dan dua batang korek kayu di pintu sebelah barat, serta sisa arang dan abu bekas pintu terbakar.
Danramil Grabag, Kapten Inf Daliman mengatakan, aksi percobaan pembakaran gereja ini merupakan aksi yang tidak terduga. Daliman menuturkan, pihaknya mendapat instruksi dari pimpinan untuk melakukan patroli di tiap gereja. “Tiap wilayah ada Babinsa. Dan diinstruksikan dari pimpinan untuk melakukan patroli di tiap gereja,” ujar Daliman.
“Ini merupakan upaya provokasi. Kami berharap kejadian ini tidak meluas ke wilayah lain,” demikian kata Daliman. (tribunnews.com)