BANJAR,PGI.OR.ID-Pimpinan lembaga keagamaan seperti Pdt. Dr. Henriette Hutabarat-Lebang (PGI), Mgr. Petrus Boddeng Timang (KWI), KH. Mashudi Masoed (PB NU), Gatot Supangkat (PP Muhammadiyah), KH. Ma’ruf Amin (MUI), Suhadi (Walubi), Uung Sendana (Matakin), Abdullah Syam (LDI), dan Sang Nyoman Suwisma (PHDI), bersama Presiden RI Joko Widodo, serta Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup RI Siti Nurbaya melakukan penanaman pohon di Taman Hutan Rakyat (TAHURA) Mandiangan, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Kamis (26/11).
Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional serta Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) tahun 2015, sekaligus penandatanganan MOU Penyelamatan Bumi melalui Gerakan Menanam dan Memelihara Pohon antara pimpinan lembaga keagamaan dengan pemerintah.
Dalam sambutannya, Presiden RI Joko Widodo menegaskan, penanaman pohon dilakukan bersama dengan pimpinan lembaga keagamaan, dengan harapan gerakan menanam dan memelihara pohon ini menjadi budaya masyarakat Indonesia, sehingga ke depan Indonesia bisa terus menjadi paru-paru dunia.
Sebelumnya Joko Widodo menjelaskan, kebakaran hutan tahun ini harus menjadi pelajaran bagi kita semua sebagai bangsa, agar ke depan tidak terjadi lagi. Karena kebakaran hutan telah mengganggu ekosistem, sehingga tempat tinggal satwa mengalami kerusakan dan terdegradasi. Sebab itu, di 2016 kita harus siap untuk mencegahnya.
“Pencegahannya, bukan sudah terjadi baru pontang-panting, ditambah lagi pada tahun ini elnino yang terjadi cukup panjang sehingga kebakaran hutan dan lahan menjadi yang terbesar,” katanya.
Pencegahan, lanjut Joko Widodo, harus dilaksanakan secara berkelanjutan dengan melibatkan berbagai komponen bangsa, pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat. “Jangan setelah kebakaran terjadi lalu api berhasil dipadamkan, kita lupa. Kita harus menyiapkan langkah-langkah pencegahan lagi,” ucapnya.
Lebih jauh Joko Widodo menambahkan: “Hari ini kita akan menanam 10 ribu pohon. Memang tak perlu jutaan yang penting betul-betul ditanam dan dipelihara sehingga tumbuh. Kita mau realistis saja. Jangan sampai jutaan atau milyar tapi sebenarnya hanya omongan saja, bukan fakta. Hari ini kita akan tanam dua ribu di sini, sisanya sudah ditanam di tempat lain di wilayah Indonesia, khususnya di daerah yang mengalami kebakaran hutan tahun ini.”
Joko Widodo juga menjelaskan komitmen pemerintah untuk menurunkan emisi karbon. Menurutnya, Indonesia memiliki sumber daya hutan yang melimpah dengan luas hutan terbesar ketiga di dunia. Tetapi ironisnya, kita menjadi penyumbang emisi karbon terbesar keenam di dunia. “Ini bukan prestasi tetapi peringatan untuk kita semua,” tandasnya.
Menghadapi kondisi itu, Pemerintah tidak berdiam diri. Pemerintah akan terus berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon sebesar 29% pada tahun 2030. “Kita juga meminta negara-negara industri maju dan negara-negara sedang berkembang memiliki komitmen yang sama,” ucap Presiden.
Sementara itu, Pdt. Henriette mengatakan, sangat menyambut baik ajakan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, kepada pimpinan agama-agama aras nasional untuk mewujudkan komitmen bersama menyelamatkan dan memelihara pohon, melalui penandatanganan MOU tersebut.
“Acara ini mengingatkan kita bangsa Indonesia betapa pentingnya memelihara dan merawat lingkungan dan menjauhkan diri dari kecenderungan membabat dan membakar hutan yang terutama didorong oleh sikap yang tidak bertanggungjawab serta naluri mengejar keuntungan materi. PGI mengajak gereja-gereja untuk memelihara dan merawat bumi yang merupakan rumah bersama ciptaan Allah,” katanya.
Pada kesempatan itu, juga dilaksanakan penyerahan Penghargaan Penanaman Pohon 2014 kepada dirut BUMN/BUMS, rektor perguruan tinggi, kepala sekolah, kelompok tani/koperasi, dan masyarakat yang peduli penanaman pohon, serta Penghargaan Kampung Iklim dan Adiwiyata Nasional.
Juga penyerahan penghargaan kepada Gubernur, Bupati dan Walikota sebagai pemenang Lomba Penanaman Pohon Tingkat Nasional Tahun 2014, serta penyematan Tanda Kehormatan Satya Lencana Pembangunan serta penandatanganan Sampul Hari Pertama Prangko seri Puspa dan Satwa.