JAKARTA, PGI.OR.ID – Pendeta Misterlin Tomana, Ketua Sinode Gereja Sahabat di Indonesia (GSI) hadir dan memimpin Ibadah ke 100 GKI Yasmin Bogor dan HKBP Filadelfia Bekasi di seberang Istana Merdeka, Minggu (27/9) bersama dengan 13 Pendeta lainnya. Kehadiran Misterlin Tomana, bersama dua pendeta GSI adalah adalah sangat istimewa.
Pendeta Misterlin Tomana memberikan himbauan agar gereja-gereja dan pimpinan sinode yang lain memberikan dukungan bagi perjuangan kedua gereja ini sebagai stakeholder bangsa Indonesia, dan tidak memandanga perjuangan tersebut sebagai gerakan eksklusif gereja semata.
Ibadah perjuangan yang selama ini digelar dua minggu sekali si seberang Istana Merdeka Jakarta ini dipimpin oleh Pendeta Samuel Adi dari GKI Jawa Tengah, hadir juga memimpin Pendeta Stephen Suleeman dan Pendeta Maryam Kurniawati dari GKI. Beberapa pendeta lain yang ikut memberikan dukungan dan hadir pada ibadah tersebut adalah pendeta dari HKBP, GMIST, GKP, GKA serta beberapa pendeta dari Asosiasi Pendeta.
Berikut adalah penuturan Pendeta Misterlin Tomana, menyikapi 100 kali perjuangan yang dilakukan oleh jemaat GKI Yasmin Bogor dan HKBP Filadelfia Bekasi, seusai ibadah:
Kiranya aksi perjuangan GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia tidak dipandang sebagai gerakan eksklusif gereja, tetapi dipandang sebagai gerakan umat yang juga stakeholder bangsa Indonesia. Hal ini karena kemerdekaan bangsa ini dahulu diperjuangkan oleh segenap elemen bangsa ini, termasuk gereja.
Karena itu saya menghimbau gereja-gereja dan pimpinan sinode untuk ikut mendukung dan berpartisipasi dalam menyampaikan aspirasi dibukanya tempat ibadah Gereja GKI Yasmin Bogor dan HKBP Filadelfia Bekasi yang terus diperjuangkan sampai saat ini.
Saya juga sangat menghargai tokoh lintas iman yang hadir, Ibu Lily Wahid dan Ibu Nursyahbani Katjasungkana dan tokoh lainnya yang datang dan memberikan dukungan konkrit dalam perjuangan menegakkan keadilan dan kebenaran demi kesejahteraan bersama.
Kepada Saudara-saudara jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia, Teruslah perjuangkan ekspresi dalam iman dan kebenaran memperjuangkan hak yang terus-menerus. Berjuanglah dalam pengharapan dalam tuhan, tetap teguh, karena dalam Tuhan, jerih payah kita tidak akan sia-sia.
Dalam kitab1 Korintus 15:58, di sana tertulis, “Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.” (gerejasahabat.id)