Kegiatan Pendidikan Oikoumene KeIndonesiaan (POK) Angkatan I Tahap 2

Peserta POK saat berkunjung ke GKI Yasmin

CIPAYUNG,PGI.OR.ID-Bidang Keesaan dan Pembaruan Gereja (KPG) PGI kembali menggelar Pendidikan Oikoumene KeIndonesiaan (POK) Angkatan I Tahap 2 pada 7-22 Februari 2017, di Pondok Remaja PGI, Cipayung, Bogor, Jawa Barat. Kegiatan ini diikuti 28 orang pendeta dari sinode gereja-gereja anggota PGI.

Pada tahap kedua ini, peserta POK diajak lebih mendalami konsep Rumah Bersama dalam gerakan oikoumenis Gereja-gereja di Indonesia, baik lokal, regional maupun internasional. Peserta juga diajak mendalami tema, pokok-pokok pikiran, Lima Dokumen Keesaan Gereja (LDKG), Prokelita dan PTPB PGI dan menemukan sinergitasnya dalam pelaksanaan di gereja-gereja lokal.

Dari kegiatan ini, ada beberapa catatan penting, diantaranya dibutuhkan keterlibatan dan dukungan dari Gereja-gereja Sinode Anggota PGI untuk dapat mengutus anggotanya sebagai peserta POK untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan yang ada di Sinode.

Kegiatan POK bertujuan untuk mempersiapkan dan memperlengkapi para pemimpin gereja untuk menjadi Kader Oikoumene yang memiliki wawasan kebangsaan, mampu melayani dan mendampingi warga gereja dalam menyaksikan imannya sebagai pengikut Kristus di tengah berbagai tantangan
dalam masyarakat majemuk Indonesia.

Dengan demikian, melalui kegiatan ini, para peserta diharapkan akan, pertama, meningkatkan spiritualitas menuju kedewasaan iman, yang diharapkan tercapai dengan berbagai bentuk peribadahan, penelaahan alkitab, meditasi, sharing dan pembaruan paradigma teologis.

Kedua, memiliki wawasan yang luas dan analisis yang tajam akan masalah-masalah agama dan masyarakat serta kecenderungan yang berkembang di tengah masyarakat; dan memahami visi dan misi gereja berhubung dengan usaha mempersiapkan warga memasuki masa depan yang lebih baik, di tengah-tengah proses perobahan masyarakat majemuk seperti Indonesia. Hal ini diharapkan akan dicapai dengan studi kecenderungan dan materi-materi yang berkaitan dengan pengenalan akan lingkungan sekitar serta analisis sosial.

Ketiga, memiliki keterampilan dalam mengorganisir dan memimpin program-program pembinaan dan pelayanan serta pendampingan pastoral bagi warga gereja. Keempat, memiliki kepekaan dan kemampuan dalam mengembangkan jaringan kerja sehingga mampu bekerja bersama lintas budaya dan agama.

Adapun tim pendamping untuk program ini yaitu Pdt. Dr. H. Hutabarat- Lebang (Ketua Umum PGI, GT), Pdt. Gomar Gultom, M.Th. (Sekretaris Umum PGI, HKBP), Pdt. Dr. Kadarmanto Harjowasito (GKJ), Pdt. Dr. Lazarus Purwanto (GKI, STT Jakarta), Pdt. Supriatno, M.Th. (Ketua Sinode GKP), Pdt. Marlene Joseph, M.Th. (Sekretaris Umum GPIB), Pdt. Timotius Adhi Dharma, M.Th. (GKMI), Pdt. Nancy Souisa, M.Th. (GPM), Pdt. Sri Yuliana, M.Th. (SE KPG PGI), dan Norita Yudiet Tompah, M.Th. (Koordinator Program). (Pdt. Sri Yuliana)