JAKARTA,PGI.OR.ID-Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menghadiri acara dialog di kantor Center for Dialogue and Cooperation Among Civilizations (CDCC) di Jakarta, Kamis (04/8/2016). Dialog tersebut antara lain membahas tentang konflik yang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia, seperti kerusuhan bernuansa SARA di Tanjung Balai, Sumatra Utara.
Dalam pertemuan itu, Tito Karnavian berjanji mengusut siapa sebenarnya yang berada dibelakang aksi rusuh berbau Suku Ras Agama dan Antar Golongan di Tanjung Balai, Sumatera. Sebagaimana diketahui amuk massa pecah di Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara, pada hari Jumat (29/7) pukul 23.00 WIB ini mengakibatkan wihara dan kelenteng yang ada di daerah itu dibakar massa.
Dijelaskan Kapolri, sampai saat ini telah 19 orang ditahan terkait kerusuhan ini atau yang dianggap melakukan provokasi. 15 bangunan rusak, terdiri atas 4 wihara, 8 kelenteng, 2 yayasan sosial, dan rumah ibu M.
“Indonesia memang rawan untuk kasus SARA semacam ini, salah satunya karena para provokator beraksi lewat media sosial sehingga berita menyebar cepat tapi tanpa bisa dipertanggungjawabkan isi beritanya,” jelas Tito.
Jika tidak cepat ditangani, dikhawatirkan aksi serupa bisa meledak di beberapa daerah di tanah air, tambah Kapolri.