MANOKWARI,PGI.OR.ID-Ketua BP AM Sinode GKI (Gereja Kristen Injili) di Tanah Papua, Pdt Albert Yoku menilai, slogan Manokwari Kota Injil sebagai hal luar biasa. Namun, belum bisa menjadi budaya Injil dan Kristen kalau masih banyak orang mabuk, saling bunuh, perkelahian terjadi di Manokwari.
‘’Kalau masih ada orang mabuk, suadara potong saudara, masih ada orang berkelahi, maka ini bukan kota Injil. Camkan ini baik-baik,’’ tegas Pdt Albert Yoku ketika memberi sambutan pada peringatan HUT Pekabaran Injil di Tanah Papua ke-161, di Pulau Mansinam, Manokwari, Jumat, (5/2).
Bila mau dikatakan Kota Injil, lanjut Ketua BP A, Sinode GKI, berarti tidak ada orang mabuk di Manokwari. ‘’Tidak ada orang berkelahi,tidak ada orang palang gereja, palang tanah, tuntut itu tuntut ini,’’ tuturnya. Pada kesempatan peringatan HUT PI ke-161, Ketua BP Am Sinode juga mengingatkan umat Kristen, agar tidak main-main dengan sebutan Kota Injil. Dikatakannya, celakalah bagi orang yang menyebut Kota Injil, tapi tidak melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari.
‘’Kalau berani (menyebut Kota Injil) harus buktikan. Celakalah aku bila tidak memberitakan Injil,’’ ujar Pdt Albert Yoku menguntik ayat dalam Alkitab Korintus yang menjadi tema peringatan HUT PI ke-161. Ia menilai Pulau Mansinam telah berkembang pesat. Gubernur Papua Barat, Bram O Atururi, dua mantan Sekda Papua Barat Ir M.L. Rumadas dan GC Auparay, Bupati Manokwari serta Kepala Suku Besar Arfak Drs Dominggus Mandacan dinilai memiliki peran besar atas perubahan di Pulau Mansinam.
‘’Suatu perubahan baru telah kita lakukan untuk melihat Mansinam sebagai suatu sejarah monumental. Situs Mansinam dibangun oleh kita semua dipimpinan Bapak Gubernur,’’ ujarnya. Di Pulau Mansinam terdapat Tugu Yesus Kristus, bangunan gereja megah, museum Pekabaran Injil serta bangunan lainnya. Ketua Sinode berharap, masyarakat dapat menjaga situs ini sehingga menjadi asset yang sangat berharga.
Pdt Albert Yoku mengatakan, dirinya dan Bram Atururi tak lama lagi akan berlalu dari kepimpinan sebagai ketua Sinode dan gubernur, namun telah mempersembahkan situs PI di Mansinam. Ia berharap, generasi muda dapat menjaga situs ini. ‘’Mari kita wujudkan situs ini benar-benar menjadi situs agama,’’ tuturnya.
Kepada pemerintah daerah diingatkan, agar menjadikan Pulau Mansinam sebagai tempat khusus bagi kebesaran Tuhan. Sebelum ada pemerintahan, di Pulau Mansinam terlebih dahulu menjadi pusat zending atau misionaris. ‘’Jadikan pulau ini (Mansinam) sebagai pulau zending, pulau misionaris, pulau Injil yang ditata khusus dengan aturan khusus untuk kebesaran nama Tuhan dan menjadi berkat bagi kita di Tanah Papua,’’ imbuhnya.(web.sinodegkiditanahpapua)