Ibu Bijak Berliterasi Media Sosial di GPIB Kelapa Gading

JAKARTA,PGI.OR.ID-Pelayanan Kategorial Persekutuan Kaum Perempuan GPIB Kelapa Gading mengadakan literasi media bertajuk Orang Kristen yang Bijak Bermedia Sosial di  Gereja GPIB Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (31/7).

Dalam presentasinya,  Nugroho Agung dari Yakoma PGI menjelaskan ditengah hoax, ujaran kebencian, fitnah yang berseliweran di media sosial,  maka 5 prinsip komunikasi kristen yang disepakati oleh World Association for Christian Communication dapat menjadi pedoman dalam bermedia sosial. 5 Prinsip tersebut adalah komunitas terbentuk lewat komunikasi, komunikasi kristen itu partisipatoris, memihak pembebasan, membangun kebudayaan dan keberagaman, profetik dan menentang kepalsuan. Dengan prinsip-prinsip ini maka saat bermedia sosial, sudah seharusnya orang kristen menyuarakan keadilan, kebenaran seraya mewujudkan persaudaraan umat manusia dan menghargai keberagaman.

Pada akhir paparannya, staf pendidikan dan pelatihan di Yakoma PGI tersebut juga mengajak setiap peserta untuk meningkatkan kualitas waktu bersama keluarga.  Peningkatan kualitas tersebut dengan mematikan telepon genggam dan media eletronik lainnya, dan  menggantinya dengan aktivitas bersama anggota keluarga seperti bermain, bercengkerama dan diakhiri dengan bersyukur (berdoa).

Dalam sambutan yang diberikan setelah presentasi, Ketua Pelkat PKP Rita Damping berharap bahwa melalui Literasi Media ini anggota PKP lebih bijak dalam bermedia Sosial. “Kita semua anggota PKP dan juga jemaat GPIB Kelapa Gading kembali diingatkan agar dalam memanfaatkan Media Sosial diruang-ruang publik agar lebih berhati-hati lagi dalam memilih kata-kata, gambar atau video sehingga tidak akan menyakiti & merugikan orang lain, dan tentu saja diri kita sendiri. Dengan demikian maka kita bermedsos dengan baik, penuh sopan santun dan tidak melanggar etika dan hukum”.

Pada akhir kegiatan, secara berkelompok peserta membuat pesan bertema perdamaian dan keadilan yang akan disebarkan lewat media sosial. Kelompok Bapak menekankan agar perbedaan di media sosial tidak memecah persatuan bangsa dengan membuat pesan “Postingan boleh beda tapi tetap IndONEsia”. Sementara kelompok yang menamakan diri Ibu Bijak menegaskan untuk berhati-hati dalam memsposting dengan menuliskan pesan “Jarimu Harimaumu”.

Dalam kegiatan ini juga dibagikan ke peserta buku berjudul Warga Gereja Merespon Revolusi Media Sosial – Panduan Bermedia  Sosial, hasil kerjasama PGI dan Kominfo.

Literasi media ini diikuti oleh sekitar 50 orang peserta.  Tidak hanya dari para ibu anggota PKP  tetapi juga perwakilan bapak dari Pelkat Persekutuan Kaum Bapak dan perwakilan pemuda GPIB Kelapa Gading. (nas)

 

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*