JAKARTA,PGI.OR.ID-Umat Kristen dari berbagai interdenominasi yang ada di Jakarta, mengikuti Ibadah Pekan Doa Sedunia (PDS) di Lt 5 Grha Oikoumene, Jakarta, Senin (27/1). PDS mengusung tema Mereka Sangat Ramah Terhadap Kami (bdk. Kis. 28:2).
PDS merupakan kegiatan rutin dilaksanakan setahun sekali. Untuk tahun ini, materi Ibadah PDS disiapkan oleh Gereja-Gereja Kristen di Malta, yang merayakan perayan terdamparnya kapal Rasul Paulus, yang memandani sekaligus mensyukuri datangnya Kekristenan di kepulauan ini. Malta, sebuah pulau di Lautan Mediterania, menerima iman Kristen melalui upaya Rasul Paulus setelah kapal yang ditumpangi olehnya menuju Roma kandas di sana. Dalam Kisah Para Rasul 27 dan 28 dinarasikan lebih rinci mengenai badai yang mengerikan di laut. Peristiwa kandasnya kapal yang penuh dengan pemeliharaan Tuhan, dan sambutan bagi 276 orang penumpang kapal yang semuanya selama hingga tiba di pantai.
Prosesi ibadah diawali dengan devile bendera-bendera lembaga keumatan Kristen aras nasional seperti PGI, KWI, PGLII, PGPI, Bala Keselamatan, Gereja Ortodoks Indonesia, PBI, dan GMAHK, yang tergabung dalam Forum Umat Kristiani Indonesia (Fukri), pendeta serta majelis bertugas. Ibadah berjalan mengalir dan dipandu oleh Pdt. Cherly Naray dari PGI.
Dalam khotbahnya, Pdt. Ronny Mandang menegaskan, perjalanan Kekristenan dalam sejarah tidak selalu menyenangkan. Orang-orang Kristen kerap dianiaya. Meski di tengah kondisi itu, satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah berdoa. Berdoa adalah satu kesempatan untuk mendekat kepada Tuhan.
“Lewat doa, otoritas dan karya Kristus tidak akan pernah gagal. Seperti ketika Yesus mengirim para misionaris ke Malta, meski harus diterpa badai namun ada maksud Tuhan di dalamnya. Sebab itu, teruslah berdoa. Dengan doa kita akan melihat kasihNya, begitu juga bagi Indonesia yang juga bagiandari lawatan dan karya Allah dalam Pekan Doa Sedunia ini. Karena tu, teruslah berdoa,” tandas Ketua Umum PGLII Pusat ini.
Ibadah diakhiri dengan pembacaan pokok-pokok doa, seperti pendamaian, pencerahan, pengharapan, kepercayaan, kekuatan, keramahtamahan, pertobatan, dan kemurahan, yang dinaiikan secara berantai oleh pimpinan sinode gereja aras nasional.
Pewarta: Markus Saragih