JAKARTA, PGI.OR.ID – Ibadah perjuangan bagi keadilan yang dilakukan oleh jemaat GKI Pengadilan Bogor – Jemaat Pos Taman Yasmin dan jemaat HKBP Filadelfia Bekasi, adalah ibadah yang ke 93 kalinya dan dipimpin oleh Pendeta Cherly – Naray dari Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM), yang juga Staf Sekretaris Eksekutif Bidang Koinonia dari Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Minggu (21/6).
Dalam khotbahnya, Pendeta Naray mengangkat perikop Nahum 1:2-8 dengan tema renungan ‘Allah pemarah dan cemburu tapi Allah juga panjang sabar dan setia’. Dalam penjelasan khotbahnya Pendeta Naray menjelaskan Allah murka pada umat yang melawan Allah, yakni yang bersikap tidak adil dan seterusnya, tapi di lain pihak Allah melindungi dan menyelamatkan umat yang hidup benar dan selalu mencari Tuhan.
Dengan situasi yang dialami oleh jemaat di GKI Yasmin dan jemaat HKBP Filaddlfia, Pendeta Naray meneguhkan dengan menegaskan bahwa Tuhan ada di pihak orang benar, cepat atau lambat kebenaran akan Tuhan dinyatakan.
Pada akhirnya khotbahnya, Pendeta Naray mengingatkan jemaat kedua gereja untuk tetap teguh berjuang, dan terus memperjuangkan keadilan bagi semua tanpa menempuh jalan kekerasan.
“Jangan menyerah, teruslah perjuangkan keadilan dengan berserah penuh kepada Tuhan, dan teruslah berbuat kebaikan bagi sesama,” demikian kata Pendeta Naray dihadapan 120 orang jemaat dari dua gereja yang hadir di tengah teriknya udara panas di seberang Istana Merdeka Jakarta.
Perjuangan bagi Tegaknya Konstitusi
Hingga pertengahan tahun 2015 ini, kedua gereja di Bogor dan Bekasi masih saja disegel secara melawan hukum, meski keduanya telah mengantongi putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap dan sekaligus putusan Ombudsman RI dalam kasus GKI Yasmin.
“Ini adalah ibadah kami yang ke 93 kalinya. Dua gereja yang sah di Kodya Bogor dan Kabupaten Bekasi masih saja disegel secara ilegal oleh masing-masing pemda”, kata Bona Sigalingging, Juru Bicara GKI Yasmin.
“Kami akan terus memperjuangkan keadilan bagi kedua gereja ini, dan bagi penegakkan hukum nasional serta konstitusi Indonesia. Semoga Presiden Jokowi, yang berulangtahun hari ini, akan berani mengakhiri diskriminasi menahun yang dialami jemaat kedua gereja ini”, kata Pendeta Edwin Lubis dari HKBP Filadelfia.