“Keesaan Gereja dalam Aksi: Keluar dari Kemandekan Gerakan Oikoumene”
JAKARTA, PGI.OR.ID – Sebagaimana biasa, pada tanggal 25 Mei setiap tahun, PGI dan gereja-gereja di Indonesia selalu merayakan HUT. Bahkan, bulan Mei setiap tahun dirayakan sebagai Bulan Oikoumene oleh gereja-gereja di Indonesia. Tahun 2015 ini memang agak istimewa sebab pada tahun ini PGI genap berusia 65 Tahun. Karena itu, maka perayaan HUT PGI tahun ini dibuat agak sedikit semarak agar dalam momentum HUT PGI ke-65 ini gereja-gereja dapat secara lebih mendalam merefleksikan dan memaknai perjalanan gerakan keesaan di Indonesia.
Perayaan HUT ke-65 ini juga dilaksanakan setelah Sidang Raya PGI XVI di Nias akhir Tahun 2014 lalu. Dalam konteks ini, maka perayaan HUT ini bisa menjadi ajang untuk mengsosialisaikan hasil Sidang Raya tersebut kepada warga gereja di Indonesia. Selain itu, juga untuk semakin memperkuat arah dan substansi gerakan oikoumene di Indoensia. Secara khusus, agar gerakan oikoumene tak melulu terkesan elitis, tapi juga bisa semakin dikenal dan dirasakan dalam kehidupan umat Kristiani secara nyata. Jadi, HUT PGI ke-65 ini harus menjadi momentun bagi gereja-gereja di Indonesia untuk merenungkan diri dan keberadaannya sambil melihat kemungkinan-kemungkinan baru ke depan yang dapat dilakukan dalam melayani umat Kristiani dan warga masyarakat bangsa ini.
Untuk perayaan HUT ke-65 PGI tahun ini, dipilih tema “Keesaan Gereja dalam Aksi: Keluar dari Kemandekan Gerakan Oikoumene”. Tema ini dipilih setidaknya dengan dua alasan. Pertama, setelah 65 tahun, ada kecenderungan bahwa gerakan ekumene makin jauh dari jemaat (umat). Gerakan ekumene selama ini terkesan sangat elitis, hanya terjadi dan dilakoni kalangan elit gereja, sehingga umat hampir tak terlibat dan menjadi terasing. Kedua, ada kesadaran yang sangat kuat bahwa sejak lama gereja-gereja kita terlalu fokus untuk urusan internal sehingga kurang terlihat aksi keluar. Akibatnya, eksistensi kehadiran gereja kurang begitu dirasakan oleh masyarakat luas. Berdasarkan dua pertimbangan ini, kami berharap momentum HUT Ke-65 PGI ini dapat menjadi media untuk mendorong gereja-gereja merefleksikan dan melakukan terobosan terhadap kemandekan gerakan ekumene ini dengan makin banyak melakukan tindakan-tindakan nyata bagi masyarakat sebagai wujud nyata gerakan ekumene tersebut.
Untuk memeriahkan dan memaknai perayaan HUT ini, MPH PGI telah membentuk Panitia HUT Ke-65 PGI dan sebagai Ketua Umum adalah Michael Wattimena dan Sekretaris Umum adalah Jeirry Sumampow. Panitia telah merencanakan sejumlah kegiatan, sebagai berikut:
- Ibadah dan Perayaan HUT PGI ke-65
- Waktu : Minggu, 24 Mei 2015.
- Tempat : Ecopark, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta.
- Jalan Damai Lintas Agama
- Waktu : Sabtu, 16 Mei 2015.
- Tempat : Monas, Jalan Thamrin, dan Bundaran HI Jakarta.
- Aksi Sosial: Kunjungan Kasih dan Donor Darah
- Waktu : 17 – 24 Mei 2015.
- Tempat : – Kunjungan Kasih: Anak Asuh PPKS PGI, Jakarta Timur.
- Aksi Sosial: Donor Darah: Gereja-gereja di Jakarta.
- Seminar, Diskusi dan Peluncuran Buku
- Waktu : 25 Mei 2015
- Tempat : Aula Kantor PGI, Jalan Salemba Raya 10, Jakarta Pusat.
- Catatan: Seminar dan diskusi lainnya akan berlangsung di daerah-daerah yang dipilih dan bersedia untuk menjadi Tuan/Nyonya Rumah.
6. Penerbitan Buku Refleksi HUT PGI ke-65
- Waktu : Bulan Mei 2015.
- Tempat : Jakarta.
Kami berharap seluruh kegiatan ini akan dihadiri oleh sekitar 10.000 orang di Jakarta dan sekitarnya dan ditambah dengan perayaan-peryaan yang akan dilakukan dibeberapa daerah. Dan demi suksesnya seluruh kegiatan yang direncanakan, Panitia membutuhkan dukungan doa dan partisipasi dari seluruh gereja-gereja yang ada di Indonesia.