HKBP: Stop AIDS, Jauhi Virusnya, Bukan Orangnya!

SAMOSIR,PGI.OR.ID-Ada pemandangan yang tak lazim hari Kamis (1/12) di aula Rumah Sakit Umum HKBP Nainggolan, Samosir. Sekitar 5000 peserta dengan pakaian dominan Baju Pramuka  memadati ruangan untuk mengikuti Seminar Hari AIDS sedunia tahun 2016 yang digelar berkat kerjasama Departemen Diakonia HKBP dan UEM.

Informasi yang diterima dari Pdt. Mangoloi Pakpahan (Panitia) kegiatan hari ini adalah puncak rangkaian sosialisasi tentang HIV/AIDS selama seminggu yang dilakukan di beberapa sekolah SMP hingga SMA sederajat di Kecamatan Onan Runggu, Kec. Nainggolan dan Kec. Palipi Mogang. “Kita sengaja melancarkan metode jemput bola ke sekolah-sekolah berharap para siswa mengenal gejala HIV dan pencegahannya. Terlebih dengan  akan semakin terbukanya Samosir ke dunia luar melalui program pemerintah dengan Badan Otorita Danau Toba, sangat genting bagi kita untuk membekali generasi muda kita untuk mencegah bahkan memutus rantai penularan HIV/ AIDS di Samosir”, terangnya kepada penulis.

Kegiatan ini terbuka untuk umum sehingga selain pelajar, turut pula hadir masyarakat luas dari berbagai latar belakang mulai dari lansia, jemaat biasa dan guru-guru dari berbagai sekolah. Dalam sambutannya, Wakil Bupati Samosir, Juang Sinaga menegaskan bahwa AIDS bisa diputus dengan berbagai cara, cara yang paling efektif adalah menjauhi perilaku sex bebas baik oleh pasangan suami istri pun generasi muda.

Seminar ini dihadiri oleh Sekjend HKBP Pdt. David Sibuea, MTh; Kadep. Diakonia Pdt. Debora Purada Sinaga,MTh dan Kadep Marturia Pdt. Anna Vera Pangaribuan turut hadir Pdt. Drs. Petrus Sugito, MM dari UEM. Sementara itu dukungan juga diterima dari Camat Nainggolan , Pangihutan Marbun dan Kadis. Pariwisata dan Kebudayaan Samosir Ombang Siboro, Msi.

Anggiat Sinaga yang hadir di acara tersebut mengaku sangat mengapresiasi kegiatan ini. “Melalui informasi yang didapat dari sosialisasi kepada masyarakat hingga seminar ini, kita berharap seluruh lapisan masyarakat mampu menerima, menyayangi korban, yang dijauhi virusnya dan bukan orangnya yang kemudian dikucilkan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat,” tandasnya. Senada dengan itu, Pdt Mangoloi Pakpahan juga menyatakan harapannya agar masyarakat mengenal apa HIV/AIDS, cara penanggulangan, pencegahannya. Ia juga berharap dengan kesaksian Erikson Napitupulu (45) seorang ODHA kepada para peserta mempertegas bahwa yang perlu dijauhi adalah penularan virusnya.

Di sela- sela seminar, panitia bekerja sama dengan pihak RS HKBP Nainggolan juga melakukan pemeriksaan terhadap 10 peserta secara acak dan hasilnya kesepuluh peserta itu dinyatakan  negatif HIV/AIDS.

Sosialisasi HIV/AIDS ini akan dilanjutkan ke kecamatan lain yang ada di Kabupaten Samosir di waktu yang akan datang. “Kini ada 6 pasien AIDS yang dirawat di RS HKBP Nainggolan, kita berharap dan mengupayakan agar mereka kiranya bisa pulih dan jangan lagi berjatuhan pasien lainnya ke depan. Perilaku setia kepada pasangan, menjauhi  pergaulan bebas, jauhi narkoba diyakini mampu menekan angka itu. Semoga Tuhan memampukan kita semua,” ujarnya. [Dina Mariana Lumban Tobing]