Himbauan untuk Mendoakan dan Membantu Korban Banjir dan Longsor di Sulawesi Utara

Warga melihat dampak kerusakan akibat bencana banjir di Sangihe, Sulawesi Utara, 21 Juni 2016. (BNPB Sulawesi Utara)

JAKARTA,PGI.OR.ID-Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menghimbau agar gereja-gereja anggota PGI, Persekutuan Gereja-gereja Indonesia Wilayah (PGIW)/Sinode Am Gereja (SAG) untuk mendoakan serta membantu para korban bencana banjir dan longsor di Provinsi Sulawesi Utara, sebagai ungkapan solidaritas gereja-gereja di Indonesia.

Sebagaimana diketahui pada 21 Juni 2016 telah terjadi bencana alam banjir dan longsor di Provinsi Sulawesi Utara yang dampaknya cukup luas hingga melanda Kab. Kepulauan Sangihe, Kec. Tahuna Barat, Kec. Tahuna, Kec. Manganito dan lain-lain.

Informasi yang diterima PGI dari BPM Sinode Gereja Masehi Injili Sangihe Talaud (GMIST) menyebutkan, banjir dan longsor di Kep. Sangihe telah menelan korban 5 orang meninggal dunia, lebih dari 145 rumah rusak dan hanyut, serta lebih dari ribuan orang harus mengungsi. Beberapa akses jalan lumpuh seperti jembatan yang menghubungkan Kelurahan Kolongan Akembawi dan Kelurahan Kolongan Beha.

Saat ini beberapa gereja GMIST dijadikan tempat untuk menampung para korban banjir dan longsor, seperti GMIST Jemaat Lohong Tulumang Kolongan, GMIST Jemaat Smirna Kapai dan GMIST Jemaat Imanuel Tahuna.

Untuk itu, bantuan dana dapat dialamatkan ke BRI Cabang Tahuna a/c: 022-601-00528-3-01 atas nama GEREJA MASEHI INJILI SANGIHE TALAUD (GMIST).