PGI – Jakarta. Majelis Pekerja Harian PGI menerima kunjungan Hary Tanoesoedibjo, Senin (24/2). Pada kesempatan ini, Hary Tanoesoedibjo diterima langsung Ketua Umum PGI, Pdt. Dr. Andreas Yewangoe, didampingi Sekretaris Umum, Pdt. Gomar Gultom, Bendahara Umum, Pdt. Kumala Setiabrata beserta beberapa staf PGI.
Dalam pertemuan yang berlangsung lebih dari satu jam ini, Ketua Umum PGI menjelaskan posisi PGI dalam menyikapi Pemilu Legislatif maupun Pemilu Presiden dan Wakil Presiden mendatang. PGI tidak melakukan politik praktis dalam pengertian dukung- mendukung calon legislatif maupun calon presiden/wakil presiden tertentu. Tanggung jawab politik PGI adalah untuk mengatakan suara kenabian terhadap berbagai permasalahan masyarakat di mana PGI hadir dan melayani di lapangan. Selain itu, Hary Tanoesoedibjo yang adalah calon Wakil Presiden dari Partai Hanura ini menjelaskan peta problematika bangsa, di mana hal tersebut menjadi salah satu pendorong baginya untuk mencalonkan diri menuju kursi Wakil Presiden RI mendatang. Dalam diskusi tersebut, beberapa staf juga mengajukan pertanyaan berkaitan dengan rencana pencalonan Hary Tanoesoedibjo sebagai wapres, dan memperoleh penjelasan langsung dari Hary Tanoesoedibjo. Dalam pemaparannya, CEO MNC Group ini terlihat sangat menguasai peta problematika ekonomi Indonesia saat ini.
Sebelumnya, MPH PGI juga sudah menerima kunjungan mantan Menteri Perdagangan RI, Gita Wirawan (23/12/2013) dan pada kesempatan terpisah bersama Dr. Sinyo Harry Sarundajang sebagai narasumber dalam Diskusi Aktual: “Peran gereja untuk PEMILU 2014” di Lembaga Alkitab Indonesia (19/9/2013) lalu. Sebagaimana kita ketahui Gita Wirawan dan Dr. Sinyo Sarundajang adalah peserta konvensi Pilpres dari Partai Demokrat. Kedua peserta konvensi Capres Partai Demokrat ini juga memaparkan problematika Indonesia dalam sudut pandang mereka, dan hal itu menjadi alasan utama bagi mereka untuk mengajukan diri mengikuti pencalonan Presiden/Wakil Presiden 2014 ini.
MPH PGI memberikan perspektif dan menguraikan problematika kehidupan beragama di Indonesia maupun masalah sosial-ekonomi masyarakat lainnya. Jika mereka diberikan tanggung jawab memimpin negara ini, agar dapat memperhatikan permasalahan-permasalahan tersebut dan pemecahan terhadap masalah sesuai konstitusi yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai bersama. (Editor: HeLo)
Be the first to comment