HARI DOA SEDUNIA ANAK 2016

Disusun oleh Komisi Hari Doa Sedunia dari Negara KUBA
Tema : “Menyambut anak, menyambut Aku” (Markus 9 : 37)
Diterjemahkan oleh
Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia.

Daftar Isi :
Keterangan cover / ilustrasi tema HDS 2016
Kata Pengantar
Latar Belakang perayaan HDS
Latar Belakang Negara Kuba
Tata Ibadah Perayaan HDS 2016 untuk pelayanan anak

Lukisan berjudul Origamis de Paz y Esperanza
Karya Sandro de la Rosa.
Lukisan ini dipersembahkan oleh Sandro kepada komunitas Hari Doa Sedunia. Lukisan minyak diatas kanvas ini mengingatkan pada Copper Virgin, Santo pelindung Kuba. anakLukisan ini menggambarkan seorang gadis cilik memegang origami crane (di Jepang, crane adalah simbol perdamaian) dengan latar belakang awan megah. Ia melukis kapal origami berada pada gelombang gaun gadis cilik itu, melambangkan pelayaran rakyat Kuba bepergian melalui Selat Florida. Gadis itu adalah putri Sandro, Laura, yang telah menjadi karakter sentral dalam lukisannya selama lebih dari satu dekade. Sandro lahir di Havana, Kuba, pada tahun 1972. Pada tahun 1992, ia lulus dari San Alejandro Academy of Art di Havana.Karyanya telah dipamerkan di sana, serta di Centro de Arte Contemporáneo Wifredo Lam dan di El Museo del Ron di Havana. Karya-karyanya merupakan bagian dari koleksi pribadi di Amerika Serikat, Puerto Rico, Perancis, Spanyol, Italia, Kanada, Meksiko, dan Jamaica. Karya-karyanya dapat dilihat di www.cernudaarte.com/artists/sandro-de-la-rosa

Buku HDS 2016 untuk Pelayanan Anak
(Penuntun HDS pelayanan anak ini dapat disesuaikan.)
Persiapan:
Sebelum acara dimulai sebaiknya pendamping anak mempersiapkan hal-hal ini:
1. Dekorasi ruangan sekitar dapat menggunakan warna biru, putih dan merah, yang diambil dari warna-warna pada bendera Negara Kuba.
2. Ditengah ruangan, tempatkan satu kotak hadiah berisi : Alkitab, mainan seperti bola berwarna-warni, layang-layang, boneka, rumah-rumahan, dll.
3. Siapkan puzzle (karton yang dipotong-potong) dengan gambar Negara Kuba (lihat peta terlampir). Siapkan beberapa set pussle peta kardus dari Kuba.
4. Sebuah Gitar dan alat music dan khas dari Kuba yaitu Maraca dan Clave (lihat gambar terlampir)
5. Dapat juga disiapkan papan nama yang mencantumkan logo HDS, bendera Negara Kuba, dan tema HDS tahun ini, serta nama setiap anak yang hadir (papan nama gantung ini diberikan pada saat mereka tiba).
6. Pastikan tempat pelaksanaannya aman untuk anak-anak.

Nyanyian Prosesi (dinyanyikan bersama)
“Yesus sayang padaku”
Yesus sayang padaku, Alkitab mengajarku
Walau ku masih kecil, aku ini milikNya
Yesus Tuhanku, sayang padaku
Itu FirmanNya didalam Alkitab

Jesus loves me this I know, Holy Bible tells me so
Little one’s to Him belong ,In His love we will be strong
Yes, Jesus loves me Yes, Jesus loves me
Yes, Jesus loves me, the Bible tells me so

Penyambutan Selamat Datang
Pemimpin:
Seorang pahlawan Kuba, Jose Marti berkata: “Kami bekerja untuk anak-anak, karena anak-anak tahu bagaimana mencintai dan karena mereka adalah harapan dunia. “Dia mengagumi dan sangat peduli untuk anak-anak di Kuba, serta untuk semua anak di dunia.
Anak-anak: (bersuara keras seperti sedang berada di jalanan di Kuba)
“Perhatian perhatian! Kasih sayang adalah sesuatu yang kami terima , dan kami telah belajar untuk menerima sejak kecil. Anak-anak Kuba menyambut kami hari ini dan mengundang kita untuk saling menyapa seperti yang mereka lakukan di negara mereka: berjabat tangan, berpelukan atau berciuman di pipi sambil berkata:
Buenos días ! (Selamat pagi !)
Buenas tardes ! (Selamat sore!)
Buenas noches ! (Selamat malam !)
Mari mengenal Kuba
(Bagilah kelompok menjadi dua atau tiga tim. Berilah 1 set puzzle kepada setiap tim. Seorang peserta dari masing-masing tim akan bergiliran untuk merakit potongan-potongan puzzle bersama-sama sampai gambar peta selesai. Setelah gambar selesai, meminta anak-anak untuk mengidentifikasi gambar apakah itu.)
Pemimpin:
Katanya bahwa bentuk pulau Kuba menyerupai buaya hijau. Teman-teman kita, anak-anak dari Negara Kuba mengajak kita untuk berdoa bersama mereka dan untuk semua anak di dunia.
(Pemimpin menampilkan foto dari Kuba. Tunjukkan juga foto anak-anak Kuba yang mengenakan pakaian tradisional mereka. Gambar bendera Negara Kuba, dll. Anda dapat menyesuaikan informasi dibawah ini.)
Kuba berasal dari kata bahasa lokal yang berarti ‘tanah yang ditanami’. Sebagai negara, nama resminya adalah “Republik Kuba.” Kuba adalah pulau terbesar dari Antilles Besar. Kuba terletak berbatasan di selatan Florida, utara Jamaika, timur Semenanjung Yucatan dan barat dari Bahama. Christopher Columbus tiba di Kuba dari Spanyol pada tahun 1492. Bahasa resmi Kuba adalah Spanyol. Kuba terbagi dalam lima belas provinsi. Pulau ini dibagi menjadi tiga zona : timur, tengah dan barat.
Havana adalah ibukota. Kuba dihuni oleh suku Aborigin. Tahun 1512, orang-orang Spanyol menemukan beberapa desa pertama di Kuba. Selama bertahun-tahun, Spanyol dan Amerika Serikat memerintah pulau itu sampai revolusi pada tahun 1959. Banyak perempuan dan laki-laki berjuang untuk Kuba yang dipimpin oleh rakyatnya sendiri .
Bunga Melati kupu-kupu adalah bunga nasional. Simbol nasional lainnya adalah Palem Raja dan burung Tocororo, yang bulu berwarna biru, putih dan merah seperti bendera nasional. Iklim Kuba lembab dan tanah yang sangat subur. Buah-buahan dan sayuran dapat tumbuh sepanjang tahun dengan sinar Matahari. “Banyak anak-anak Kuba tidak memiliki komputer atau video game. Namun , banyak dari mereka naik sepeda, sepatu roda dan menikmati bermain di taman. Mereka yang tinggal di dekat sungai atau pantai menghabiskan liburan mereka berenang dan bermain di air .
Di Kuba semua anak-anak pergi ke sekolah karena pendidikan diperlukan. Tapi mereka juga menikmati kebebasan mereka untuk rekreasi dan bermain . Banyak hukum yang melindungi hak-hak mereka. Anak-anak menerima perawatan medis yang baik. bungaAnak-anak di Kuba menerima vaksinasi yang melawan banyak penyakit di masa kanak-kanak. Kuba memiliki musim panas sepanjang tahun. Ada suatu festival anak yang terkenal yang disebut “Menyanyi untuk matahari”.
Mari kita merayakan Hari Doa Sedunia ini bersama teman-teman kita anak-anak dari Kuba. Anak-anak di Kuba dan di banyak Negara di dunia juga sedang merayakan Hari Doa Sedunia, Teman-teman kita di banyak tempat di Indonesia juga sedang merayakannya. Apakah semua siap untuk melakukan perjalanan ke Kuba?

Panggilan beribadah (semua anak-anak berdiri)
(Apabila gitar, maraca dan clave disebut maka alat music itu dibunyikan, dan sesudah itu anak-anak membawa alat-alat musik tersebut ke depan ruangan dan meletakkannya di atas meja altar, jika tidak ada altar maka dapat diletakkan di bagian tempat ibadah).
Pemimpin:
Anak-anak, marilah kita menyanyi untuk Tuhan dengan hati yang ceria. Marilah kita mengucap syukur kepada Tuhan kita dengan:
membunyikan gitar …………..(gitar dibunyikan bersama)
membunyikan maraca ……… (maraca dibunyikan)
membunyikkan clave …….. (clave dibunyikan)
Anak-anak, marilah kita nyanyikan lagu baru untuk Tuhan, dengan gembira mari semuanya memuji Tuhan.Tuhan selalu mengatakan yang benar dalam firmanNya. Apa yang Tuhan lakukan menunjukkan kepada kita betapa Tuhan sangat menyayangi kita semua. Tuhan sayang kepada anak-anak di Negara Kuba, Tuhan sayang kepada anak-anak di Indonesia, dan anak-anak di seluruh dunia.
“Bersyukurlah kepada Tuhan, hai anak-anak di seluruh dunia (Mazmur 33).
Sekarang marilah kita bersama menyanyi sebuah lagu dari Kuba yang berjudul : “Encendiendo suenos” yang berarti Yesus cinta saya (lagu ini dapat diganti dengan lagu lain yang sejiwa)
partitur

Doa
Seorang Anak :
Tuhan, kami bersyukur untuk hari indah yang Tuhan berikan atas kami.
Sama seperti matahari terbit dan bersinar di Kuba , kami mohon Engkau tinggal bersama kami dan mempersatukan kami dalam cintaMu. Kami mohon bimbinganMu untuk kami dapat berjalan bersama-sama dengan semua kepelbagaian kami agar yang perasaan kesepianpun menghilang. DalamMu ya Tuhan, kami berdoa, Amin .
Belajar Firman Tuhan dari Injil Markus 10:13-16
Drama singkat
(ditentukan orang-orang untuk berperan sebagai : Narator, Yesus, para murid Yesus, anak-anak dan keluarga mereka seperti ayah dan ibu)
Petunjuk drama:
Anak-anak diundang untuk membuka kotak hadiah yang terletak di atas meja altar, menyebut masing-masing nama apa yang ada dalam kotak hadiah tersebut, mengeluarkan Alkitab dan menempatkan Alkitab di meja. Sementara itu Pemimpin mengatakan bahwa cerita yang akan diceritakan adalah diambil dari Alkitab.
Selanjutnya Pemimpin meminta kepada anak-anak untuk memperagakan cerita Alkitab yang akan dibacakan dari kitab Markus tersebut. Anak-anak berdiri membuat jarak yang cukup lebar, kira-kira setenah meter agar dapat memperagakan dengan baik. Mereka akan memperagakan setiap apa yang dibacakan)
Naskah:
Narator:
Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya ia menjamah mereka, akan tetapi murid-muridNya memarahi orang-orang itu. Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka:
Yesus:
“Biarkan anak-anak itu datang kepadaKu, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barang siapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk kedalamnya.”
Narator:
Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan Nya atas mereka Ia memberkati mereka
(Fokus pada tindakan yang dijelaskan dan dilakukan dalam teks . Pemimpin menekankan pada kata-kata ini : ” Biarkan anak-anak datang kepada saya”. Jjuga pada kalimat : ” Dia mengambil anak-anak dalam pelukannya ; ia menaruh tangannya di masing-masing dari mereka, dia memberkati mereka .”)
Selanjutnya Pemimpin mendorong percakapan antara anak-anak dengan menanyakan beberapa pertanyaan . Sebagai contoh:
• Apa yang akan kita lakukan jika kita menjadi anak-anak yang dibawa kepada Yesus tadi, kemudian kita dicegah sehingga kita tidak dapat lebih dekat dengan Yesus ?
• Coba anak-anak berikan contoh bagaimana perasaan kamu apabila kamu disambut dan dicintai ? Dan berikan contoh jika kamu tidak disambut ?
• Apakah Yesus dapat menjadi contoh seorang yang menyambut dan menerima anak-anak ? Bagaimana Yesus menunjukkan ini?
• Lalu bagaimanakah caranya kita menyambut dan menerima orang lain , seperti yang diajarkan Yesus?
Pemimpin dapat mengakhiri pelajaran ini dengan:
– meberi contoh gerak tubuh apabila menerima
– dan menyambut orang lain.
– mengundang anak-anak untuk menulis surat
kepada orang-orang yang sedih atau sakit yang
mungkin perlu disambut dan diterima.
– bicara tentang situasi yang diidentifikasi
oleh kelompok dan bagaimana tanyakan bagaimana
mereka mengungkapkan apa yang mereka pelajari
dari perilaku Yesus.
Peragaan lainnya adalah membuat gerakan yang menggambarkan cara yang berbeda di mana kita telah diterima oleh Yesus. Kemudian gambarlah (atau menggunakan gambar dari majalah dll) yang menjelaskan cara-cara di mana kita menerima dan merangkul orang lain. Anak-anak dapat juga menggunakan foto dari rumahnya atau poster, atau gambar animasi. Kemudian anak-anak diminta menjelaskannya secara kelompok, atau jika bisa masing-masing anak menjelaskan gambarnya.
Doa Syafaat
Pemimpin :
Saya mengajak anak-anak semuanya agar kita berdoa bagi orang-orang di seluruh dunia, agar mereka dapat mendekatkan diri kepada Yesus dan dapat menerima cinta kasih-Nya. Mari kita menaikkan doa-doa kita dan khusus berdoa untuk semua anak-anak dan orang-orang di Kuba yang sepenuhnya diterima oleh Yesus. Kami berdoa untuk penerimaan atas mereka dari tetangga mereka, dan agar ada penerimaan di seberang perbatasan negara, sebagaimana yang Yesus lakukan.
(Pemimpin dapat membantu anak-anak mempersiapkan permintaan doa mereka sendiri dan kemudian membiarkan mereka menyampaikannya doanya kepada Tuhan.)
Doa bersama:
Ya Tuhan, sekarang kami mengingat semua anak di dunia dan kami mohon Engkau memberkati dan melindungi mereka semua. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.
Memberi persembahan Menyanyikan bersama lagu : “Yesus cinta anak-anak”
Yesus cinta anak-anak, semua anak di dunia
Anak yang ada di Kuba, juga di Indonesia
Yesus cinta anak-anak se dunia
Doa bersama: (diucapkan oleh anak-anak)
Tuhan Maha Pengasih, kami bersyukur untuk waktu indah kami boleh berbagi ceria. Kami mohon bimbinganMu agar kami memiliki teman dan menerima teman-teman kami dengan sukacita. Kiranya kami tetap melayaniMu dan melakukan kehendak KerajaanMu, melalui kepedulian terhadap sesama kami, keluarga kami, lingkungan kami, sahabat kami, dan terhadap alam ciptaanMu. Utuslah kami dan bukalah hati kami agar kami dapat lebih peduli dan menerima. Kami mohon berkatMu atas kami, dalam nama Yesus, amin.
Penutup:
(Semua menyanyikan “Guantanamera” suatu lagu tradisional Kuba yang liriknya berasal dari puisi berbahasa Spanyolseorang pahlawan pejuang kemerdekaan Kuba Jose Marti. Puisi terakhir Jose Marti (pejuang kemerdekaan Kuba) yakni “Versos Sencillos”. Jose Marti tewas pada tahun 1895 saat pertempuran di Dos Rios melawan pasukan Spanyol. Kemudian kata-kata dalam puisi Versos Sencillos diadaptasikan menjadi lirik lagu Guantanamera oleh Julian Orbon. Untuk musiknya sendiri dikarang oleh Jose Fernando Diaz.). Kata Guantanamera berarti gadis dari Guantanamo. Irama / nadanya dapat di upload dari you tube atau dari kumpulan lagu tradisional sedunia).
Yo soy un hombre sincero
De donde crecen las palmas
Yo soy un hombre sincero
De donde crecen las palmas
Y antes de morirme quiero
Echar mis versos del alma
Reff :
Guantanamera, Guajira Guantanamera
Guantanamera, Guajira Guantanamera
Mi verso es de un verde claro
Y de un carmin encendido
Mi verso es de un verde claro
Y de un carmin encendido
Mi verso es un ciervo herido
Que busca en el monte ampar
Reff:……………
———————
Gambar alat musik, bendera Kuba dan logo HDS
alatmusik1Alat musik ini namanya Maraca, khas Kuba yang apabila digoyang-goyang akan mengeluarkan suara ramai. Alat ini biasa digunakan pada perayaan-perayaan di Kuba

 

alatmusik2Dan alat music yang ini namanya Clave, terbuat dari kayu (biasanya dari kayu eboni yang keras).

 

benderacubaBendera Negara Kuba, dengan tiga garis tebal berwarna biru, dua garis tebal berwarna putih, segitiga sama sisi berwarna merah, dan ditengah segitiga tersebut terdapat gambar bintang berwarna putih.

 

logohdsLogo Hari Doa Sedunia

 

 

 

 

Aktifitas Anak :
Buat Origami lukisan cover Buku HDS ini, sekaligus mewarnai

origami
Membuat Origami untuk Bunga Melati Kupu-kupu (Flor Mariposa) yanga adalah bunga khas Kuba

origami2
Mewarnai Bendera Negara Kuba

1. Blue – 2. White – 3. Red

mewarnai

 

 

Pemimpin: Semoga kita berkomitmen untuk harapan-harapan kita ini, mari kita berdiri
dan berdoa:
Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu.
Datanglah Kerajaan-Mu. Jadilah kehendakMu di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya;
dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami telah mengampuni orang yang bersalah kepada kami dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari yang jahat.
Karena Engkau yang kerajaan, dan kuasa, dan kemuliaan,
Sampai selama-lamanya. Amin.
Doa Penugasan untuk rencana HDS 2017
Pemimpin: Mari kita melihat ke pelayanan Hari Doa se Dunia untuk tahun 2017 yang
buku penuntun dan liturginya kan disusun oleh perempuan Kristen dari Filipina. Kita mendoakan mereka yang juga akan mengkoordinir pelayanan HDS ini di tempatnya masing-masing. Mari kita berdoa:
“Ya Tuhan, kami membawa saudara-saudara kami yang telah menerima peran mengkoordinasikan pelayanan HDS tahun depan: Komisi Hari Doa Sedunia International, Organisasi-organisasi Kristen, PGI,& Gereja-gereja.
Kami berdoa untuk dukungan dan kebijaksanaan bagi mereka dalam mereka mempersiapkan layanan. Kami berdoa khususnya untuk saudara-saudara kami kaum perempuan dari Filipina. Membantu kita untuk menjadi sadar negara mereka dan kebutuhan mereka”.
Semua: Amin.
PENGUTUSAN (semua hadirin berdiri)
Pemimpin: Marilah kita pergi dengan hati kanak-kanak yang penuh kelembutan,
dan harapan kehendak Kerajaan Allah bahwa: “Ketika kamu menyambut anak-anak, kamu menyambut Aku”. Tuhan memberkati kita dan mengutus kita untuk menerima kehidupan, untuk menerima Yesus.
LAGU PENUTUP : (dipilih lagu yang bertemakan sukacita)
———————————

PENELAAHAN ALKITAB ( 1 )

“Menyambut Anak-anak”
Pembacaan Alkitab: Markus 10: 13-16
Narator:
Mari kita bayangkan bahwa kita berada dalam sebuah pertemuan dengan perempuan (dan laki-laki) dari lingkungan masyarakatnya Markus, yang berpartisipasi dalam menulis Injil Markus ini. Mari kita mendengar kesaksian mereka.
Perempuan (1):
Kami adalah beberapa anggota, laki-laki dan perempuan, dari komunitas-komunitas Kristen pertama di Roma yang berpartisipasi aktif dalam penulisan “Injil Yesus, Mesias, Anak Allah” (Markus 1: 1) sekitar tahun 71 M. Untuk memahami pesannya dengan baik, kami percaya bahwa sangat penting untuk diingat: di mana buku ini berasal, dan dalam situasi apa, dengan apa motivasi dan dengan tujuan apa itu ditulis.
Karya tulis ini tidak muncul begitu saja. Sedikit demi sedikit, muncul dari kehidupan masyarakat kami dan dari perjalanan iman kami. Iman yang dimotivasi oleh pemberitaan rasul Yesus dan para misionaris yang berkeliling mengunjungi masyarakat kami. Kami terus memelihara memori kami tentang kesaksian hidup mereka dengan cara menyampaikannya kepada orang lain di masyarakat kami; mungkin ibu dan nenek kami mengulangi cerita tersebut pada setiap perayaan dan pertemuan -pertemuan. Semua ini dilakukankan dengan memperhatikan kehidupan dan keadaan masyarakat kami. Tujuan kami adalah untuk menjaga agar memori tentang kehidupan Yesus tersebut akan terus hidup, sehingga akan membimbing kami melewati masa-masa sulit.
Perempuan 2:
Injil Markus ditulis 40 tahun setelah kematian dan kebangkitan Yesus. Pada saat itu ada puluhan komunitas Kristen di seluruh Kekaisaran Romawi. Dari misionaris keliling yang melakukan perjalanan di seluruh kekaisaran, kami mendengar kegembiraan, kesulitan dan harapan dari banyak komunitas ini (1 Tesalonika 1: 7-8). Dengan berjalan dan menggunakan banyak perahu sepanjang perjalanan di Mediterania, maka pertukaran berita antara masyarakat di seluruh kekaisaran itu cukup mudah (Roma 1: 8, Kisah Para Rasul 18: 1-3, 1 Petrus 1: 1). Pertukaran berita ini mendorong kami dan memberi kami kekuatan untuk bertahan.
Buku tersebut sangat dipengaruhi oleh kesulitan yang dihadapi oleh orang-orang Kristen: penganiayaan, ancaman, fitnah dan kecurigaan yang menjadi “makanan sehari-hari.” Tidaklah mudah bagi kami untuk menemukan waktu dan ruang untuk menulis sementara harus mengurus rumah dan anak-anak kami. Jadi, Injil perlahan ditulis, berakar dalam kehidupan masyarakat, dengan suasana keterbukaan yang lebih besar untuk kehadiran Roh dan mendengarkan panggilan Allah.
Perempuan 3:
Ya, itu ditulis oleh kami, anggota aktif dari masyarakat. Terlepas dari kelemahan-kelemahan kami, kami berusaha untuk menjadi murid Yesus dan saksi dari kemaha-kuasaannya. Jelaslah bahwa seluruh Injil ditulis berdasarkan kesaksian dari orang-orang yang tinggal dekat dengan Yesus. Kami sangat beruntung bahwa beberapa dari mereka tinggal di antara kami, seperti Petrus dan Markus (1 Petrus 5:13).
Perempuan 4:
Ada banyak masalah yang bisa diangkat terkait dengan situasi anak-anak dalam zaman kami, tapi kami memilih satu ini sebagai contoh : bagaimana Yesus menantang pemahaman hubungan dalam komunitas, merawat orang-orang yang paling rentan dan
tuntutan hidup untuk dan membangun kehendak Allah.
Dalam Kekaisaran Romawi, salah satu praktik paling kejam dari perilaku orang dewasa atas anak-anak adalah meninggalkan anak yang baru lahir, karena hak yang diberikan kepada kepala keluarga. Anak yang baru lahir ditempatkan di kaki kepala keluarga. Jika dia tidak mengangkat anak dari lantai, anak itu tidak bisa dibesarkan oleh keluarga itu.
Dalam Yudaisme, tidak diizinkan untuk menolak atau membunuh anak yang baru lahir. Namun demikian, seorang ayah Yahudi bisa menjual atau menggadaikan anak-anaknya. Jika sang ayah memelihara anak-anaknya, maka sejak usia yang sangat dini, anak-anak tersebut harus bekerja untuk membantu orang tua mereka menyediakan
keperluan untuk keluarga.
Beberapa motif untuk meninggalkan anak-anak, namun, yang paling umum adalah situasi sosial ekonomi mayoritas penduduk, yang ditandai dengan penderitaan.
Narator:
Sekarang mari kita memahami teks Alkitab itu, untuk menerima bimbingan dalam terangnya. Mari kita merenungkan perspektif “menyambut anak-anak.”
Kita membaca dari Markus 9: 33-37 : ….
Yesus kembali ke Kapernaum dan, setelah tiba di rumah (mungkin dari Petrus dan Andreas), Ia bertanya kepada para murid mengapa mereka berdebat. Kebisuan mereka menandakan perbedaan pendapat diantara mereka. Markus mengatakan bahwa Yesus duduk. Hal ini penting. Duduk dianggap posisi seorang tuan, dan ini adalah pada saat mengajar. Apa yang Yesus katakan selanjutnya adalah mengejutkan bagi para pendengarnya, yang saat itu hanya terdiri dari laki-laki. Yesus mengambil seorang anak kecil dan mengatakan bahwa barang siapa menyambut seorang anak, akan menyambut Dia, dan siapa pun yang menerima Dia, menerima Tuhan. Mengapa ini mengejutkan, para pendengarnya sulit untuk memahami hal ini karena penekanan hadir pada kepolosan anak-anak. Tapi anak dalam konteks pelajaran Yesus bahkan tidak dianggap orang. Selanjutnya, anak seharusnya dengan perempuan, bukan dengan Yesus dan murid-muridnya.
Untuk mengatakan bahwa siapa pun yang menerima Yesus, menerima Tuhan tidak masalah, tapi untuk menegaskan bahwa siapa saja yang menerima seorang anak menerima Yesus itu tak masuk akal. Penghinaan seperti itu untuk anak-anak adalah umum di antara orang-orang Romawi, yang membutuhkan ahli waris, untuk mengadopsi seorang dewasa daripada anak. Yesus mewakili anak, yang secara sosial tak diperhitungkant sebagai wakilnya. Teladannya benar-benar bertentangan dengan
nilai-nilai saat itu.
Pembacaan Alkitab: Markus 10: 13-16
“Biarkan anak-anak itu datang kepadaku. . . “
Penerimaan anak-anak oleh Yesus berarti bahwa Ia menerima orang-orang yang bersama anak-anak itu, mungkin ibu dan nenek. Ini adalah sebanding dengan memberikan mereka yang terpinggirkan sebuah status kehormatan. Anak-anak itu harus diterima tanpa memandang status ekonomi, fisik atau psikologis mereka.
Tindakan Yesus dimaksudkan untuk tidak hanya ide-ide yang benar tentang anak-anak dan orang-orang yang tidak memiliki kekuasaan dalam masyarakat, tetapi juga memperbaiki perilaku orang dewasa terhadap kelompok orang yang terpinggirkan. Ini adalah pelajaran tentang bagaimana menerima orang lain. Tanda-tanda kehendak Allah menunjuk ke arah pembaharuan dan rekonsiliasi, dan anak-anak dapat secara aktif
mengambil bagian didalamnya.
Teladan Yesus menginspirasi komunitas Markus untuk memikirkan kembali bagaimana menjadi gereja. Bagaimana model masyarakat yang ditawarkan bagi kita ? Gereja adalah sebuah komunitas yang menjadi saksi tanda-tanda kehendak Allah. Anak-anak harus diperhitungkan. Mereka diterima. Seperti kita mengambil bagian dalam mendidik anak, kita menciptakan masyarakat yang menyerupai kehendak Allah. Ketika anak tumbuh dewasa, ia akan memberikan kesaksian itu.
Kedua pembacaan dalam Markus 09:37 dan 10:15 mengingatkan masyarakat akan tanggung jawab mereka untuk menerima mereka yang rentan atau dianggap tidak berharga di masyarakat. Sikap ini merubah norma etis waktu itu dan memampukan
masyarakat untuk melanjutkan misi Yesus.
Pertanyaan untuk Diskusi
1. Apa yang hendak dibangkitkan oleh teks di dalam diriku?
2. Siapa yang membawa anak-anak ke Yesus? Apakah itu ayah, ibu, kakak atau
nenek? Apa yang mereka harapkan ketika membawal anak-anak untuk Yesus?
3. Bagaimana keadaan anak- anak yang-sakit anak-anak, orang cacat, disentuh oleh
Yesus ? budak, anak yatim?
4. Apa arti berkat Yesus b bagi mereka?
5. Apa artinya “menerima anak” dari perspektif Yesus. Apa artinya bagi kita sekarang?

PENELAHAAN ALKITAB ( 2 )

“Seperti Anak-anak Menyambut Yesus”
Pembacaan Alkitab: Lukas 19: 1-10
Betapa sulitnya untuk orang dewasa yang rasional, serius dan bijaksana untuk memahami kata-kata Yesus !
Zakheus adalah orang dewasa yang kaya, seorang kepala pemungut cukai Roma. Tapi dia memanjat pohon untuk melihat Yesus. Sesaat dia membiarkan perhatiannya untuk tidak fokus pada uang dan kekayaan, tetapi pada Yesus.
Zakheus bertindak sebagai seorang anak ketika ia memanjat pohon untuk melihat Yesus, bukan bertindak sebagai orang dewasa kaya yang korup. Karena penasaran, ia pergi untuk melihat siapa Yesus itu. Ini adalah tindakan tidak masuk akal bagi. Bayangkan Zakheus, pada hari biasa, berjalan-jalan dari Yerikho: Seorang pria tua, tebal-set, pendek perawakannya, dengan pakaian mewah, dikenal luas di seluruh dunia, dibenci oleh beberapa orang, dikagumi oleh orang lain. Tiba-tiba ia muncul di pohon ara, tidak ada alasan lain selain rasa ingin tahu tentang pengunjung hari itu. Dengan menjadi seperti anak kecil, Zakheus menemukan dirinya berhadapan dengan keselamatan.
Dalam Injil apakah kita melihat bahwa Yesus sebelumnya tahu siapa Zakheus ini. Cerita yang disajikan oleh Lukas memungkinkan kita untuk menyimpulkan bahwa Zakheus tidak mengenal Yesus dengan baik. Segala sesuatu yang terjadi setelah dia
memanjat pohon adalah kejutan bagi Zakheus.
Seperti anak kecil rasa ingin tahu menuntunnya untuk memanjat pohon. Dalam melakukan hal itu maka ia memasuki dunia anak-anak. Dia tidak hanya memanjat pohon, tapi ia berlari untuk melakukannya. Merasa penting dan rasa ingin tahunya untuk mengenal Yesus lebih besar daripada keinginannya untuk mengamankan bisnis atau mendapatkan kekayaan. Tindakan yang “tidak masuk akal” tersebut menarik perhatian Yesus. Setiap orang yang bersedia untuk menjadi seperti anak kecil bisa
masuk pada lingkaran Allah.
Tindakan kedua Zakheus yang “tidak masuk akal” adalah menaati Yesus agar cepat turun dari pohon dan untuk menerima tamu yang tidak dikenalnya dengan sukacita.
Kualitas terbesar Zakheus ditampilkan “kekanak-kanakan” dengan mematuhi perintah dari orang dewasa, yang, dalam hal ini, adalah untuk segera turun dari pohon dan
menerima orang yang tidak dikenal di rumahnya.
Tindakan ketiga Zakheus yang “tidak masuk akal” : adalah untuk menawarkan setengah dari kekayaannya untuk orang miskin dan membayar kembali empat kali jumlah untuk setiap uang ditipu. Apakah ada pengusaha, sesuai dengan norma-norma dunia ini, akan menawarkan setengah dari kekayaannya untuk orang miskin dan berjanji untuk mengembalikan ke orang-orang yang telah ditipunya empat kali lipat, ketika tidak ada orang yang membutuhkan dia untuk melakukannya? Setiap pengusaha tahu bahwa tidak ada keuntungan finansial dari uang yang diberikan kepada orang miskin. Bahkan saat ini, kita melihat organisasi Kristen dan bahkan gereja-gereja investasi persembahan yang diberikan bagi masyarakat miskin, dengan tidak ada program yang efektif untuk perubahan sosial. Gereja dipanggil, seperti Zakheus, untuk memberikan segalanya; baik gereja dan kita diminta untuk bertindak dengan belas kasih. “Karena kamu telah mengenal tindakan murah hati Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa meskipun ia kaya, tetapi karena kamu ia menjadi miskin, sehingga dengan kemiskinannya Anda mungkin menjadi kaya” (2 Kor 8:. 9).
Penting untuk dicatat bahwa Zakheus bertindak tanpa mengharapkan keuntungan pribadi, juga tidak untuk keselamatan pribadi. Bahkan, Zakheus berjanji untuk memberikan kekayaannya untuk orang miskin datang setelah Yesus dituduh memasuki rumah orang berdosa. Seperti anak kecil, Zakheus memutuskan untuk memberikan semua yang dia punya dalam menanggapi sukacita yang besar karena telah menerima orang seperti Yesus di rumahnya.
Keputusan Zakheus menjadi seperti anak kecil adalah apa yang membawa dia dekat dengan Yesus dan memberinya akses kepada kehendak Allah: “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga” (Mat 5:. 3). Yesus membuka pintu kerajaan Allah untuk Zakheus karena ia menjadi seperti seorang anak kecil. Hal ini dari perspektif bahwa Yesus menerima Zakheus, dan menyentuh esensi dari orang itu tentang siapa orang lain dan sebaliknya apa yang dirasakannya. Yesus memang memiliki relasi khusus dengan anak-anak, dan cerita-cerita dari hubungan yang tidak dimaksudkan untuk dipakai hanya sebagai metafora.
Pertanyaan untuk Diskusi
1. Apakah yang ayat ini bangkitkan dalam diri saya?
2. Apa yang kita lihat dalam perilaku Zakheus ‘yang tak terduga? Apa karakteristik
seperti anak-anak tercermin dalam tindakannya?
3. Apa artinya dari perspektif alkitabiah untuk menjadi seperti anak-anak untuk
menerima Yesus? Apa artinya bagi kita sekarang?
——————–

Mengenal Komisi di Kuba
Pelayanan pertama Hari Doa Sedunia di Kuba yaitu ke 1930. Akun Sejarah dari Uni Nasional Kuba Presbyterian Perempuan), Reformasi Presbyterian Church of Cuba adalah gereja pertama yang tercatat untuk merayakan Dunia Hari Doa (WDP) di Kuba. The United Methodist Church merayakan WDP di Kuba untuk pertama kalinya pada 20 Februari 1931. Dan oleh 1972, Salvation Army merayakan WDP di Kuba. Ketiga denominasi adalah yang pertama memiliki kontak langsung dengan HDS, berkat rekan-rekan mereka di Amerika Serikat yang mengirim materi HDS untuk mereka. Jumat pertama bulan Maret setiap tahun menjadi hari yang sangat istimewa di kalangan Methodist, wanita Presbyterian dan Salvation Army di Kuba, banyak yang gembira menceritakan pengalaman mereka yang kaya merayakan WDP..
Pada tahun 1975, Tahun Internasional Perempuan, Dewan Gereja Injili Kuba membentuk Departemen Perempuan-nya, yang diakui oleh United Nations Educational, Organisasi Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan (UNESCO). Dora Valentín (1925-1992) dari Gereja Reformasi Presbyterian terpilih sebagai presiden pertama. Karya Departemen Perempuan mendapat pengakuan dari perempuan di dunia Injili Kuba. Menurut kesaksian Valentín di buku “Dora Valentín, una Cristiana en Revolución (Dora Valentín, seorang Kristen di Revolusi) tertulis: “atau pertama kalinya, kami merayakan HDS ekumenis pada tahun 1981, dan kami dikirim ke saudara Suster Lois Kroehler untuk diterjemahkan ke dalam bahasa Spanyol, dan didistribusikan ke gereja.”
Dora Valentín dan Lois Kroehler, satu-satunya misionaris Presbyterian Amerika Serikat yang tinggal di Kuba setelah kemenangan Revolusi tahun 1959, mempromosikan perayaan HDS. Saudari Methodist Rita Oliva dan Ana Luisa Puertas bergabung dengan usaha dan membantu penerjemahan, mencetak dan mendistribusikan materi HDS. Para direktur berturut-turut dari Departemen Perempuan Dewan Gereja Kuba menetapkan perayaan HDS ini sebagai bagian dari programnya. .
Pada tahun 2011, sebuah lokakarya untuk penguatan HDS diadakan selama pertemuan Komite Nasional HDS. Sejak itu, komite HDS Kuba telah menyebarluaskan program HDS dalam hubungannya dengan Program Perempuan dan Gender – Dewan Gereja Kuba. Ketua komite adalah Ormara Nolla Cao, dari Gereja Baptis Kuba; sekretaris adalah Isis García Basulto dari Gereja Katolik Roma; bendahara adalah Noemí Manrique Arango dari Gereja Kristus; dan program / proyek koordinator adalah Sandra Zaldívar Ferrer dari Salvation Army.
Ada juga koordinator wilayah: Rosario Concepción Fernández dari Gereja Friends (Quaker) sebagai koordinator wilayah timur, Amelia Pérez Muñiz dari Baptist Convention Timur memimpin wilayah tengah, dan Aleida Palacios Cuny dari Apostolik Gereja Yesus memimpin wilayah barat. Dengan lebih dari 20 narasumber HDS dari organisasi ekumenis di Kuba, perempuan Kuba mengembangkan bahan layanan ibadah dan sumber daya manusia utnutk perayaan untuk 2016.
Pada hari Jumat pertama bulan Maret, ada lebih dari 20 layanan dirayakan di lokasi di seluruh negeri, dengan sekitar 30 denominasi bergabung dalam doa, refleksi, persatuan dan tindakan.