JAKARTA, PGI.OR.ID – Sekitar 100 orang jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia kembali menggelar ibadah di seberang Istana Merdeka Jakarta, Minggu (7/12/2014) pukul 13.00 WIB. Ibadah kembali digelar di seberang Istana Merdeka untuk ke-78 kalinya sejak Februari 2012 setiap dua minggu, karena kedua gereja di Kodya Bogor dan Kabupaten Bekasi masih disegel secara melawan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap, dan sekaligus juga melawan putusan Ombudsman RI dalam kasus GKI Yasmin.
Ibadah dipimpin Pendeta Stephen Suleeman dari Gereja Kristen Indonesia (GKI) yang mengingatkan jemaat kedua gereja untuk tidak lelah berjuang. “Gelas yang terisi setengah atau kosong setengahnya adalah tergantung dari cara pandang kita. Berteguhlah dalam doa dan perjuanganmu untuk kebebasan beragama dan beribadah seluruh warga negara tanpa kecuali, karena yang setengah itu, masih dapat kita isi terus, dan penuhi,” kata Stephen dalam khotbahnya.
Usai ibadah, jemaat menyerahkan bingkisan berupa kertas warna-warni yang disusun di atas papan berukuran 1 x 1,8 M yang dibungkus rapi, bertuliskan “Harapan Natal 2014 Jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia”. Masing-masing kertas yang ada, adalah harapan jemaat dari kedua gereja tersebut. Saat serah terima bingkisan, jemaat dipimpin oleh Pendeta Stephen Suleeman (GKI), Pendeta Edwin Lubis (HKBP Filadelfia), Pendeta Rudi Rahabeat (Gereja Protestan Maluku/GPM) dan didampingi juga oleh Komisioner Komnas Perempuan, Andy Yentriani.
“Kami akan terus berharap Presiden Joko Widodo akan segera melaksanakan putusan pengadilan terkait kedua gereja. Kami rindu Presiden Blusukan ke seberang Istana Merdeka, mendengar langsung dari WNI yang selama lima tahun terakhir didiskriminasi oleh negara atas nama agama,” kata Bona Sigalingging, Juru Bicara GKI Yasmin
“Pada tanggal 25 Desember, kami tentunya berharap ibadah di dalam gereja kami yang sah akan dimulai,” tandasnya.