PALU,PGI.OR.ID-Gereja Kristus Yesus (GKY) bersama Gereja Protestan Indonesia Donggala (GPID) melaksanakan kegiatan Pelatihan Misi Terpadu (PMT) angkatan pertama di Palu. Kegiatan yang berlangsung sejak 9-10 Mei 2018 ini, berlangsung di Pusat Pelatihan dan Pendidikan GPID Jono Oge, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Pada kesempatan itu, salah satu pembicara, Prof. Dr. Ir. Pollung H. Siagian, MS menjelaskan, dalam kehidupan ini salah satu ternak yang diusahakan warga jemaat adalah babi, namun dalam pengalaman kehidupan setiap hari dalam kehidupan para anggota jemaat ada yang sampai dua tahun baru bisa sampai 70 kg, ada yang setahun, ada yang delapan bulan, namun dengan memelihara secara intensif dan terintegrasi dengan bibit yang cukup bagus akan dapat dipelihara hanya 4 bulan sudah dapat mencapai 70 kg atau 90 kg.
Dalam konteks demikian, lanjut mantan dosen peternakan dari Institut Pertanian Bogor ini, maka kita perlu mengetahui jenis babi, pemeliharaan babi, masa birahi, bagaimana mengawinkan babi, bagaimana menyapi, menggemukkan, jenis pakan dan berbagai hal di sekitar manajemen babi. Pemberian pakan harus dalam bentuk kering jangan dalam bentuk basa, babi secara umum harusnya diberi pakan dengan tanpa masak. Hanya beberapa jenis pakan yang perlu dimasak seperti talas dan beberapa jenis lain yang bisa membuat gatal.
Lebih jauh Pollung mengatakan, bahwa pemeliharaan ternak babi harus dikelola dengan sistem kandang, pemberian pakan yang tepat, mengelola kotorannya menjadi pupuk sehingga terjadi sirkulasi pengelolaan ternak babi sehingga dalam memelihara babi kotorannya tidak bermasalah dan mengangguh penciuman kita tetapi menjadi sahabat kita. Keuntungan memelihara babi yaitu bisa melahirkan banyak anak, dapat berdampingan dengan tanaman biji bijian, memanfaatkan tenaga kerja sepanjang tahun.
Kegiatan PPMT diikuti sekitar 36 peserta yang merpakan perwakilan dari sejumlah gereja yang ada di Sulawesi. (Alexander Mangoting)
Be the first to comment