GKSBS Klasis Belitang Adakan Diskusi Pendampingan UU Desa

Pendeta Eko Nugroho tengah mendampingi pertemuan di rumah Kepala Desa Kemuning Jaya, Belitang. (Foto: gksbs.org)

BELITANG, PGI.OR.ID – Gerakan Aksi Kemanusiaan dan Solidaritas Indonesia (GAKSI) adalah lembaga yang didirikan oleh 3 Jemaat Gereja Kristen Sumatera Bagian Selatan (GKSBS) klasis Belitang, yaitu GKSBS Kelirejo, GKSBS Purwodadi dan GKSBS Way Hitam.

Pada pekan lalu, GAKSI telah mengadakan diskusi Undang-Undang Desa  (UU Desa) bersama 5 kepala desa, pertemuan mengambil tempat di rumah Kepala Desa Kemuning Jaya, Belitang. Diskusi yang bertujuan untuk memahami peran strategis para pemimpin desa dalam membangun desa, telah berhasil menyepakati kebutuhan pendampingan dalam penyusunan rencana pembangunan jangka menengah desa.

GAKSI berencana untuk mendampingi salah satu desa percontohan, penerapan UUDesa ini nantinya, diharapakan pada bula mendatang dapat merampungkan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Desa. Diskusi difasilitasi oleh Pendeta Eko Nugroho, Koordinator GAKSI.

GAKSI Menggalang Solidaritas Aksi

Pelatihan pertanian organik yang difasilitasi oleh GAKSI. (Foto: gksbs.org)
Pelatihan pertanian organik yang difasilitasi oleh GAKSI. (Foto: gksbs.org)

GAKSI yang tumbuh dari sebuah gerakan kemanusiaan dan solidaritas sesama yang lebih banyak bergerak dalam bidang pengurangan resiko bencana, kemudian para relawan yang berasal dari daerh OKU Timur, Sumatera Selatan mengkoordinir aksi relawan tersebut dan dan mendirikan lembaga GAKSI.

GAKSI kini tidak hanya bergerak di isu penanggulangan bencana, tetapi memperluas kerja pada isu reformasi agraria, pemberdayaan masyarakat desa, dan perbaikan lingkungan/ekologi. Pada saat ini, GAKSI mendampingi masyarakat desa di kawasan Hutan Tanaman Industri dan pengembangan pertanian organik.

Sebuah studi banding dan diskusi direncanakan bersama instansi kementerian pertanian, bulan Maret 2015 di Belitang II, OKU Timur. Kegiatan yang melibatkan anggota gereja dan tokoh masyarakat dan petani, ini hendak mendukung program OKU Timur sebagai lumbung pangannya provinsi Sumatera Selatan dengan berupaya menemukan strategi pemberdayaan petani dan pengembangan ekonomi kreatif. (gksbs.org)