
TORAJA,PGI.OR.ID-Para pemimpin Klasis Gereja Toraja berkumpul dan melaksanakan Sidang Sinode Am yang untuk pertama kalinya pada tanggal 25-28 Maret 1947 di Rantepao. Inilah yang disebut Sidang Sinode Pertama.
Sidang Sinode diadakan satu tahun lebih sesudah Indonesia Merdeka. Dalam kondisi waktu itu, keadaan secara umum dalam wilayah pelayanan Gereja Toraja masih amat Menyedihkan di mana-mana masyarakat belum hidup tenteram. Sidang Sinode Pertama diikuti 35 orang dari 18 Klasis, 9 orang Kamisi dan Zeding. Jadi total peserta 44 orang.
Momen bersejarah bagi perjalanan Gereja Toraja itu, dikisahkan kembali dalam bentuk drama yang dibawakan oleh para cucu peserta SSA I Gereja Toraja, saat Ibadah Pembukaan Sidang Sinode Am Gereja Toraja, Sabtu (25/3) di halaman Gereja Toraja Jemaat Rantepao. Sekitar 1000 jemaat hadir dalam ibadah ini.
Ibadah juga diisi pula dengan berbagai pertunjukan seni Budaya khas Toraja. Kata sambutan disampaikan oleh Ketua Umum Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja Pdt. Musa Salusu, M. Th dan Ketua Umum PGI Pdt. Dr. Henriette Hutabarat-Lebang.
Deklarasi
Dalam ibadah juga dilaksanakan deklarasi mengenai Toraja Maserrong yang artinya Toraja sungguh bersih yang merupakan komitmen untuk menjadikan Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara bersih. Usai ibadah, akan dilaksanakan berbagai kegiatan di klasis dan Jemaat sampai awal Juli 2017. (Alexander Mangoting)