Gereja Ramah Anak Harus Menjadi Panggilan Gereja

Diskusi Gereja Ramah Anak di hari kedua kegiatan Percasmi 2018

CIPANAS,PGI.OR.ID-Gerakkan Gereja Ramah Anak (GRA) adalah sebuah gerakkan partisipasi umat Kristiani untuk pemenuhan hak-hak anak melalui gereja, sekolah dan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA). Selain itu, untuk mewujudkan lingkungan yang ramah anak sehingga responsif terhadap kondisi anak, khususnya soal kekerasan anak di Indonesia. Sebab itu, gerakkan ini harus menjadi panggilan Gereja-Gereja di Indonesia.

Hal tersebut ditegaskan oleh Kepala Biro Perempuan dan Anak PGI, Repelita Tambunan, dalam diskusi Gereja Ramah Anak di hari kedua kegiatan Percasmi 2018, Sabtu (30/6).

Lanjut Repelita, Gereja harus ramah anak karena anak adalah homo imago dei, memiliki harkat (harga diri dan Berkat) dan populasi mereka yang besar. Selain itu, masa anak-anak adalah jendela emas yang tidak akan terulang dalam kehidupan manusia. Masa emas di mana seseorang belajar mengenal Tuhan dan rencana-rencanaNya. Juga dalam banyak situasi, anak tidak dapat mengakses perlindungan dan pemenuhan hak-hak mereka, cenderung dilupakan dan sebagainya.

Gereja disebut ramah anak jika memiliki indikator seperti (1) adanya kebijakan perlindungan anak di gereja/sinode, (2) adanya anggaran yang memadai untuk bidang anak (minimal 20%), (3) adanya kelompok/forum anak di gereja yang dilibatkan dalam pengambilan keputusan, (4) adanya sistem perlindungan anak yang berbasiskan gereja dan (5) adanya sumber daya gereja untuk melindungi anak yang berhadapan dengan persoalan hukum.

Sayangnya, lanjut Repelita, masih banyak gereja yang belum memenuhi indikator-indikator tersebut. Sebab itu, dia mengingatkan kembali komitmen gereja-gereja untuk mewujudkan gerakkan ini. “Pemerintah saja sudah sangat peduli terhadap anak dengan adanya UU No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, demikian juga program RPTRA atau Ruang Publik Terpadu Ramah Anak yang bertujuan untuk mewujudkan Kota Layak Anak,” katanya. (Markus Saragih)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*