Gereja Ortodoks Menyuarakan Keadilan dan Perdamaian Pada SR X DGD

PGI – Busan. Dari Asia Plenary (1/11): Tema SR ini, God of Life, Lead Us to Peace and Justice, menyentuh hati umat di seluruh dunia, terutama bagi Gereja Ortodoks, yang akhir-akhir ini sedang teraniaya di berbagai belahan dunia. Di Syria, yang adalah akar kekristenan, kini perang dan ketidakadilan sedang berkecamuk.

Ekstrimis Islam membakar tempat-tempat suci Ortodoks dan membunuh orang-orang tidak bersalah. Akhirnya orang Kristen Syria meninggalkan negerinya. Seorang analisis politik berkata, kalau hal ini berkelanjutan kekristenan akan hilang dari Syria. 20 April lalu, dua uskup utama yang memberi bantuan pada korban perang, diculik dan hilang hingga kini.

Hal yang sama terjadi di Pakistan, Irak dan Mesir: yang juga akar kekristenan mula-mula. Kini orang Islam membunuh umat Kristen, dan menculik beberapa Uskup. Kekerasan terhadap gereja di Balkan juga terjadi. Orang percaya diusir dari Albania dan benda-benda suci dijarah dan dibakar. Di Turki pun hal yang sama terjadi. Bishop Bartholomew di Konstantinopel disiksa dan Sekolah Teologi Ortodoks yang sangat bersejarah ditutup sejak 1971.

Rev. Daniel Na, Uskup Metropolis Ortodoks Korea berkata: “Penting bagi kita untuk berjuang bagi kebebasan beragama, melalui kehidupan dan kata-kata. Menyuarakan dengan terbuka, apapun resikonya: Perang atas nama agama harus dihentikan di dunia ini”.

Oleh: Pdt. Gomar Gultom, M.Th. (Sekum PGI)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*