JAKARTA, PGI.OR.ID – Sedikitnya sepuluh orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat serangan bom terhadap dua gereja di Lahore, Pakistan barat.
Juru bicara kepolisian Punjab, Nabila Ghanzafar, mengatakan kepada Al Jazeera, serangan bom itu menghantam Gereja Katolik Roma dan Gereja Kristus di Youhanabad, Lahore, Ahad, 15 Maret 2015, waktu setempat.
Menurut Ghanzafar, akibat peristiwa itu, sedikitnya 50 orang tewas. “Kelompok sempalan Taliban Pakistan (TTP) mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut,” ucapnya.
Kelompok ini sepertinya telah memperhitungkan dengan matang kapan aksi serangan itu harus dilakukan. Sebab, saat ledakan berlangsung, dua gereja sedang dipadati jemaat.
Inspektur Jenderal Irfan Ashraf, deputi kepolisian Lahore, membenarkan seorang anggota kepolisian dan petugas keamanan gereja turut jadi korban tewas. “Mereka tak sanggup menghentikan pelaku pengeboman ketika memaksa masuk gereja.”
Seusai ledakan, seorang pria muda yang diduga sebagai salah satu pelaku serangan digantung dan dibakar hidup-hidup oleh massa yang marah, sebagaimana dilaporkan saluran televisi Dawn.
Youhanabad adalah kota yang dihuni penduduk yang mayoritas beragam Kristen. Kota ini rumah bagi sedikitnya satu juta orang. Lahore merupakan ibu kota Negara Bagian Punjab, provinsi paling kaya di Pakistan.
Kekerasan di kota ini kian meningkat setelah pemerintah gagal mengadakan perundingan damai dengan Taliban tahun lalu. Umat Kristen di Pakistan sudah lama menjadi sasaran berbagai serangan dan aksi kejahatan oleh kelompok bersenjata di negara itu. (tempo.co)