TOBASA,PGI.OR.ID-Tanggal 03 Desember, ditetapkan sebagai Hari Disabilitas Internasional (HDI). Sebagai gereja anggota United Evanggelism Mission (UEM) di Indonesia, maka diadakan peringatan Hari Disabilitas Internasional sebagai wujud kasih dan keberpihakan terhadap para difabel. Dengan tema “Kabar Baik, Adil dan Berkesinambungan bagi Disabilitas untuk Indonesia yang Lebih Baik”. Adapun salah satu kegiatan yang dilakukan adalah mengadakan Forum Group Discussion (FGD), ibadah, aksi damai jalan santai, diskusi interaktif, pagelaran seni dan bazzar.
Pembukaan kegiatan ini dilakukan oleh Pdt. Petrus Sugito selaku Sekretariat UEM Asia, dalam pembukaan ini, dia mengatakan bahwa Sekolah Tinggi Diakones HKBP secara akademis telah menjadi Sekolah Tinggi yang mempersiapkan para alumni diakonia, sehingga ke depan STD HKBP akan dimasukkan ke forum pertemuan Diakonia. “Karena selama ini lebih berfokus kepada yayasan atau lebih kepada praktisnya. Sebab pelayanan ini akan semakin berkembang apabila akademis dan praktis dipadukan menjadi satu kesatuan dalam mewujudkan visi gereja,” ujarnya.
Ketua Sekolah Tinggi Diakones (STD) yakni Diak. Serepina Sitanggang, MRE ikut serta menghadiri kegiatan ini, untuk berkontribusi demi kehidupan dan masa depan para difabel. Karena STD HKBP merupakan salah satu Sekolah Tinggi Gereja anggota UEM di Indonesia. Di samping itu, Serepina juga turut mengikutsertakan 3 orang mahasiswa semester VII, yang sudah pernah berpraktek di Lembaga Pendidikan PERMATA DIAKONIA HKBP dan Panti Karya HEPHATA HKBP untuk mengikuti kegiatan tersebut di Gedung Gereja GBKP Batang Serangen, Medan pada tanggal 02-03 Desember 2016.
Adapun jumlah peserta yang hadir dari antara gereja anggota UEM dalam seminar (2 Desember 2016) sebanyak 19 peserta, termasuk Kadep GKPI, Kadep. Diakonia HKBP, Sekum GBKP, Ketua bidang Diakonia GBKP, Dinas Sosial SUMUT dan utusan-utusan dari beberapa lembaga dan 3 orang narasumber. Lembaga-lembaga yang turur hadir diantaranya: LPPM GKI, Alpa Omega, Panti Karya Hephata, dan YAPENTRA.
Para narasumber yang memberikan materi ialah Yustitia Arif, SH selaku Sekjen Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) dengan topik “Pemenuhan Hak-hak Penyandang Disabilitas di Indonesia”, Pdt Agustinus Purba, STh, MA selaku Ketua Moderamen GBKP dengan topik “Gereja dan Disabilitas” serta Arjuna Parangin-angin, SPd selaku guru B. Inggris dan Ilmu Teknologi di YAPENTRA sekaligus alumni dari YAPENTRA membahas UU RI No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas serta membagikan pengalamannya ketika mengikuti Calon PNS (CPNS) dan tenaga pengajar lainnya.
Pada tanggal 03 Desember diadakan aksi damai dengan jalan santai dimulai dari Kantor Gubernur SUMUT sampai Jl. Merdeka. Seusai itu para peserta pawai berkumpul kembali di GBKP Batang Serangen Medan. Kemudian kegiatan ini ditutup dengan memberikan motivasi kepada para penyandang difabel oleh Pdt. Petrus Sugito, Ibu Yustitia Arif, SH serta Bapak Arjuna Parangin-angin, SPd. (Sari Asi Situmorang/ST Diakones)