JAKARTA, PGI.OR.IDPenyebab utama dari konflik yang terjadi di Gaza sekarang ini, yaitu pertama, adanya kegagalan dari proses negosiasi damai antara pemerintah Palestina dan Israel. Israel mengabaikan perjanjian yang telah disepakati dengan terus membangun pemukiman warga Yahudi di wilayah teritori Palestina.
Hal ini ditegaskan Duta Besar Palestina untuk Indonesia Fariz Mehdawi ketika menerima kunjungan Pengurus Pusat Gerakan Angakatan Muda Kristen Indonesia (PP GAMKI) dan Pemuda Katolik, Rabu (16/7) di Kantor Kedutaan Besar Palestina, Jl. Pangeran Diponegoro No. 59 Jakarta Pusat.
“Amerika Serikat melalui Menteri Luar Negeri John Kerry bahkan telah menyerah dalam memediasi kedua pihak karena Israel tidak mengindahkan peraturan yang telah dibuat dan disepakati. Kasus penculikan warga Israel yang terjadi di Tepi Barat dijadikan alasan bagi Israel untuk melakukan serangan terhadap Palestina, meskipun hingga kini belum ada bukti kuat bahwa pelakunya ialah Hamas seperti yang dituduhkan oleh PM Israel Netanyahu,” ujarnya.
Penyebab kedua, lanjut Mehdawi, terbentuknya pemerintahan Palestina yang bersatu baru-baru ini membuat Israel khawatir bahwa posisi Palestina di politik internasional akan semakin kuat. Pada awalnya Netanyahu berdalih bahwa mereka tidak ingin bernegosiasi dengan Palestina karena terdapat perpecahan kubu dalam pemerintahan Palestina, sedangkan setelah terdapat pemerintahan yang terpadu kubu Israel juga menolak negosiasi dengan alasan tidak terdapat perwakilan Hamas di pemerintahan Palestina.
“Hal inilah yang membuat kedua pihak sulit untuk duduk berunding di satu meja untuk mendiskusikan solusi dua negara (two-state solutions),” tandasnya.
Mehdawi juga menegaskan bahwa konflik di Palestina bukan konflik agama antara Kristen, Islam dan Yahudi, melainkan karena kepentingan politik.
Wujud Solidaritas
Ketua Umum PP GAMKI Michael Watimena pada kesempatan itu menegaskan, kunjungannya menemui Dubes Palestina adalah sebagai wujud solidaritas yang begitu dalam atas tragedi kemanusiaan yang terjadi di Jalur Gaza, Palestina, terlebih kepada anak-anak dan perempuan yang banyak menjadi korban dari tragedi tersebut.
Sebab itu, dia mendorong agar adanya penyelesaian secara komprehensif dan permanen melalui sebuah dialog yang konstruktif dan positif kepada Isreal-Palestina, secara win win solutions.
Turut hadir mewakili PP GAMKI antara lain: Pdt. Henrek Lokra, Pdt. Yulien K, dan Albert Siagian.
(Markus Saragih)
Be the first to comment