
WCC – Geneva. International Review of Mission (IRM) mempublikasikan edisi terbarunya mengenai sebuah kekayaan keterlibatan substantif dengan dan tanggapan terhadap tren kontemporer dalam teologi dan praktek misi dan penginjilan.
Jooseop Keum, Sekretaris Commission on World Mission and Evangelism, menyunting edisi terbaru ini yang memuat 25 presentasi kunci dan laporan dari Sidang Raya ke-10 Dewan Gereja-gereja se-Dunia (DGD), yang diselenggarakan di Busan, Republik Korea, pada 30 Oktober hingga 8 November 2013 lalu.
Hasil Sesi Pleno pada Misi dalam Sidang Raya ke-10 tersebut untuk pertama kalinya dalam satu generasi dan “percakapan ekumenis” yang terpenting telah melibatkan ratusan peserta dalam memikirkan kembali baik misi dan penginjilan bagi dunia kontemporer.
Menurut seorang peserta pakar misiologi, Kenneth Ross mengatakan, “Mungkin hal yang paling dikenang Busan adalah bahwa sebuah Sidang Raya di mana mandat misi dan penginjilan gereja menjadi pusat perhatian.”
Sejalan dengan presentasi yang sistematis dari Pleno Misi Sidang Raya Busan yang mengusung tema kunci dan keyakinan akan penegasan misi baru, yaitu: “Together towards Life: Mission and Evangelism in Changing Landscapes.” Isu IRM ini menyoroti tanggapan dari berbagai konteks budaya dan agama (misalnya, Eropa Timur dan Utara, Amerika Latin, Asia Selatan, serta perspektif Ortodoks, Pantekosta, dan Katolik Roma). Pertanyaan dan konsep misiologis terpenting pada pleno tersebut membahas misi dalam Roh, Alkitab, dan Trinitas serta pemikiran baru misi tentang “persekutuan” pilar, yang mengimpor praktisi “Misi dari kaum marginal”, refleksi teologis misi feminis, pelaksanaan penegasan baru dan pembentukan kepemimpinan.
Dua dari 21 “percakapan ekumenis” yang diselenggarakan pada persidangan tersebut berpusat pada topik yang menjadi perhatian dalam misi dan penginjilan, masing-masing terdiri dari empat sesi, dan laporan perluasan narasi masing-masing yang disediakan dalam masalah ini.
Sebuah bagian khusus dari masalah ini menggali isu-isu dan wawasan dalam penginjilan kontemporer, terutama pemuridan sebagai bentuk penginjilan, dan hal itu mencerminkan konversi dan proselitisme yang disorot DGD baru-baru ini, World Evangelical Alliance dan Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama yang mengeluarkan pernyataan tentang “Kesaksian Kristen dalam Dunia Beragam Agama.
Puluhan kontributor ikut membahas masalah tersebut. Mereka antara lain adalah Ross, Kirsteen Kim, Roderick Hewitt, Eva Christina Nilsson, Atola Longkumer, Stephen Bevans Cecilia Castillo Nanjari, Metropolitan Geevarghese Mor Coorilos, Peter Cruchley-Jones, Wonsuk Ma, Volha Aleinik dan Opoku Onyinah.
Diterjemahkan oleh: Boy Tonggor Siahaan
Sumber: http://www.oikoumene.org/en/press-centre/news/new-days-new-ways-for-mission-and-evangelism/
Be the first to comment