Dua tahun GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia terpaksa mengadakan ibadat di seberang Istana Negara Jakarta karena gereja mereka masih disegel Pemkot Bogor dan Pemkab Bekasi.
“Kami terpaksa beribadat di seberang Istana Merdeka ini sejak Februari 2012. Setiap dua minggu kami ibadah di seberang istana ini, dan setiap dua minggu lainnya, kami ibadah ngumpet-ngumpet dari rumah jemaat ke rumah jemaat lainnya di dekat lokasi gereja yang disegel secara ilegal oleh Walikota Bogor Diani Budiarto”, kata Juru Bicara GKI Yasmin Bona Sigalingging pada Minggu (16/2) di sela-sela acara tersebut.
Jemaat yang kebanyakan berumur paruh baya terlihat khusyuk mendengarkan siraman rohani yang dibawakan oleh Pendeta Soni Dendel dari Gereja Masehi Injili Sangihe Talaud (GMIST), Sulawesi Utara.
Bona menjelaskan bahwa kasus GKI Yasmin telah bertahun-tahun. Kasus ini telah menjadi catatan organisasi HAM internasional seperti Amnesty International, Human Rights Watch, dan Universal Periodic Review Perserikatan Bangsa-Bangsa (UPR-PBB) tahun 2012.
Bona menambahkan, Komisioner Tinggi HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa, Navy Pillay, telah menjadikan kasus GKI Yasmin sebagai rapor merah Indonesia dalam penegakkan hukum dan HAM, dalam pernyataan resminya di Jakarta pada Nopember 2012. Namun hingga kini, Presiden SBY tetap tidak melakukan apapun untuk memastikan bahwa putusan Mahkamah Agung RI dalam kasus GKI Yasmin, yang mengesahkan keberadaan gereja GKI Yasmin.
Peristiwa yang sama juga terjadi di Kabupaten Bekasi. Bona menjelaskan, Bupati Bekasi menolak menjalankan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap yang mengesahkan keberadaan HKBP Filadelfia di Desa Gejayan Tambun Bekasi. Namun hingga Bupati Bekasi bergantipun tetap saja tidak mau melaksanakan putusan pengadilan tersebut.
Sementara itu dalam khotbahnya, Pendeta Sonny juga mengingatkan Presiden SBY, akan tugas konstitusionalnya dalam memelihara keberagaman negeri.
“Jemaat jangan menyerah. Terus ingatkan pemerintah ini, terus ingatkan Presiden SBY, untuk menegakkan Konstitusi dan Bhinneka Tunggal Ika”, kata Pendeta Sonny.
Be the first to comment