Dir. Urusan Agama Kristen Dirjen Bimas Kristen RI Buka Munas ke XII PGLII

Pembukaan Munas ke XII PGLII

MEDAN,PGI.OR.ID-Direktur Urusan Agama Kristen Direktorat Bimbingan Masyarakat Kristen RI Jannus Pangaribuan, membuka secara resmi Musyawarah Nasional ke XII Persekutuan Gereja dan Lembaga Injili Indonesia (PGLII), di Rumah Persembahan Gereja Betel Indonesia (GBI), Kota Medan, Sumatera Utara, Senin (16/03). Kegiatan itu sendiri akan berlangsung hingga Jumat (20/3).

Sejatinya, Munas ke XII PGLII akan dibuka oleh Menteri Agama Fachrul Razi namun batal dikarenakan Indonesia sedang dalam situasi mencekam akibat serangan wabah Virus Corona atau Corona Virus Desember 2019 disingkat Covid-19.

Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia (PGLII) Pdt Dr Ronny Mandang dalam sambutannya saat pembukaan menyampaikan, tadinya pertemuan itu juga hendak diundur akibat kondisi yang sedang tidak stabil di Indonesia. Akan tetapi, dikarenakan sudah melakukan persiapan jauh-jauh hari, dengan segala antisipasi yang dilakukan, maka Pembukaan Munas XII PGLII itu tetap dilaksanakan di Kota Medan.

Apalagi, menurut Pdt Dr Ronny Mandang, Menteri Agama Fachrul Razi tadinya sudah mengiyakan dan bahkan memastikan akan hadir untuk membuka Munas XII PGLII tersebut. “Apa boleh buat, karena satu dan dua hal, Menteri Agama Bapak Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi tidak bisa hadir,” ujarnya.

Peserta munas saat pembukaan

Memang, lanjutnya, serangan wabah virus corona telah membuat Indonesia dipenuhi kecemasan dan ketakutan. Meski begitu, semua pihak, terutama para gereja dan pendeta mestinya tetap membangun rasa percaya diri masyarakat, agar tidak hidup dalam terror berlebihan oleh virus corona yang telah mengancam nyawa miliaran nyawa penduduk bumi itu.

Ketua Panitia Pelaksana Munas XII PGLII, Edi Prayitno menyampaikan, para peserta Munas sudah hadir dari 22 provinsi Indonesia. Selain itu, tamu dan undangan yang hadir dihitung mencapai ribuan orang. “Kita tetap optimis, meskipun serangan virus corona sedang mengancam masyarakat. Kita optimis Munas XII PGLII ini tetap bisa terlaksana dan berjalan dengan baik, tanpa adanya satu orang pun yang kena virus corona,” tutur Edi Prayitno.

Setiap orang atau peserta yang memasuki ruangan pertemuan Pembukaan Munas PGLII Ke XII di Rumah Persembahan, Gereja Betel Indonesia (GBI), Kota Medan itu wajib diperiksa suhu tubuhnya dengan menggunakan alat pendeteksi suhu tubuh inframerah thermometer dan hand sanitizer.

Selain Menteri Agama Fachrul Razi, Direktorat Jenderal Bimbinangan Masyarakat Kristen (Dirjen Bimas Kristen) Kementerian Agama Republik Indonesia, Prof Dr Thomas Pentury yang tadinya dipastikan akan hadir, ternyata juga batal hadir pada Pembukaan Munas Ke XII PGLII itu. Akhirnya, Kementerian Agama diwakili oleh Direktur Urusan Agama Kristen Direktorat Jenderal Bimbinangan Masyarakat Kristen, Jannus Pangaribuan. Seraya menyampaikan kondisi yang sangat tidak memungkinkan, Jannus Pangaribuan menyampaikan, Menteri Agama Fachrul Razi dan Dirjen Bimas Kristen Prof Dr Thomas Pentury minta maaf karena batal hadir.

Di akhir acara pembukaan, pihak Panitia Munas ke XII PGLII menyampaikan, ada video ucapan dari Menteri Agama Fachrul Razi kepada PGLII dan para peserta Munas. Dalam video yang ditayangkan itu, Menteri Agama Fachrul Razi menyampaikan, permohonan maafnya karena tidak bisa hadir. Terutama karena situasi penyebaran virus corona. “Dan saya diminta siaga, sewaktu-waktu Bapak Presiden memanggil segera,” ujar Fachrul Razi lewat tayangan videonya.

Seraya mendoakan agar pelaksanaan Munas Ke XII PGLII berjalan lancar dan tanpa suatu halangan apapun. Menteri Agama Fachrul Razi menyampaikan selamat melaksanakan Munas ke XII kepada PGLII.

Pembukaan Munas ke XII itu juga diikuti oleh para Tokoh Gereja Indonesia aras Nasional, Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) yang sekaligus Ketua Forum Umat Kristen Indonesia (FUKRI) Pdt Gomar Gultom.

Dalam sambutannya, Ketua Umum PGI Pdt Gomar Gultom menyampaikan, masyarakat Indonesia harus bersatu menghadapi tantangan dan ancaman wabah virus corona. Memang, di saat seperti ini, menurut Pdt Gomar Gultom, sangat terlihat betapa rapuh, lemah dan tak berdayanya manusia itu. “Ini sekaligus mengingatkan setiap kita, setiap manusia, betapa rapuhnya kita sebagai manusia, betapa rapuhnya kehidupan ini. Dan manusia lalai membuat kekebalan hidupnya,” tutur Pdt Gomar Gultom.

Sebagai Ketua Forum Umat Kristen Indonesia (FUKRI), Pdt Gomar Gultom juga mengingatkan, adanya perbedaan aras gereja tidak perlu membuat Umat Kristen menjadi terasing dan jangan berkonflik. Sebab, setiap aras yang berbeda, adalah kekayaan dengan tugas dan fungsi yang saling menyatukan, saling menguatkan dan saling menopang.

“Ada yang menekankan aliaran pantekostal, ada yang menekankan aliran injili dan juga ada eukumenikal. Kita semua yakin, setiap Kristen, apapun alirannya, harus melakukan ketiganya. Gereja melakukan dan percaya Roh Kudus yakni pantekostal, gereja melakukan dan meyakini injili, dan gereja melakukan dan meyakini oikumenisme. Karena itu, mari sama-sama berjalan dan bersatu bergandengan tangan dengan sama-sama melakukannya,” tutup Pdt Gomar Gultom.

Acara pembukaan Munas ke XII PGLII itu berlangsung semarak. Dengan rangkaian tari dan lagu-lagu dari berbagai daerah dan suku-suku di Indonesia. Serta pakaian adat masing-masing suku di Tanah Air.