SENTANI,PGI.OR.ID – Kurangnya unit penyaringan air bersih membuat masyarakat di lokasi terdampak banjir Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, mulai mengalami penyakit kulit. Gambaran ini diperoleh Wakil Sekum PGI, Pdt. Pdt. Krise Gosal, saat mengunjungi Ketua Sinode GKI di Tanah Papua (GKI TP) dan Posko Bencana GKI TP Klasis Sentani, Selasa (2/4).
Selain penyakit kulit, Pdt. Krise juga mendapat informasi mengenai masalah air bersih, fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK), keterbatasan alat transportasi untuk menyuplai makanan ke desa-desa terdampak banjir dan dukungan tenaga medis yang masih menjadi tantangan di Sentani.
Beberapa desa di sekitar Danau Sentani masih tenggelam, belum surut. Diperkirakan danau ini baru surut dalam beberapa bulan ke depan. Jemaat masih beribadah pakai sampan di dalam dan di halaman gedung gereja yg terendamakata Pdt Krise saat menjelaskan situasi terkini di Sentani.
Dalam kunjungannya, Pdt. Krise dan Bp. Ronal Tapilatu bertemu dengan Pdt. Andrikus Mofu, Ketua Sinode GKI TP, dan Tim Tanggap Bencana GKI TP yang ada di Posko Klasis Sentasi. Ini merupakan Posko utama yang dikoordinir oleh Bidang Diakonia Sinode GKI TP kasis Sentani, bertempat di Kantor Klasis Sentani. Sejauh ini, GKI TP aktif melakukan program pendampingan di mana jemaat-jemaat yang aman, berasal dari klasis-klasis di luar Sentani, mendampingi para korban yang berada di lokasi terdampak banjir.
Aktivitas GKI TP dalam merespons dampak banjir Sentani juga mendapat dukungan dari berbagai gereja dan mitra, seperti dukungan trauma healing . pasca-bencana dari Word Vision Indonesia (WVI) dan Jaringan Perlindungan Anak (JPA). Demikian juga dengan dukungan tenaga relawan dari Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) dan Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) untuk membantu aktivitas Posko banjir di Sentani.
Setelah banjir bandang terjadi di Sentani, PGI turut menyuplai bantuan dasar untuk kebutuhan para korban banjir Sentani. Dari pengamatan Pdt. Kriste, yang mengunjungi beberapa lokasi terdampak bencana bersama Bidang Diakonia GKI TP, dukungan gereja-gereja dibutuhkan untuk memperkuat layanan kesehatan dan penyediaan fasilitas yang mendukung hidup bersih di lokasi-lokasi terdampak bencana.
Intensitas hujan yang tinggi di wilayah Kabupaten Jayapura dan sekitarnya, Sabtu (16/03), mengakibatkan terjadinya banjir yang merendam perumahan warga di Kelurahan Hinekombe, Dobonsolo dan Sentani Kota, Kampung Yahim dan Kehiran, sebagaimana diberitakan oleh BBC Idonesia. Banjir ini, menurut BMKG Hary Tirto Djatmiko, merupakan kombinasi dari tingkat curah hujan yang tinggi dan kerusakan alam di Pegunungan Cycloop, terletak di wilayah administrastif Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura, Papua.
Pewarta: Krise Gosal dan Beril Huliselan
Editor: Beril Huliselan
COPYRIGHTÂ PGI 2019
Be the first to comment