JAKARTA, PGI.OR.ID – Ungkapan bersyukur dan sekaligus ratapan keprihatinan gereja-gereja di Asia menjadi dua tema perenugan dalam ibadah pembukaan Sidang Raya Dewan Gereja Asia – DGA (Christian Conference of Asia/CCA), demikian kata Pendeta Dr. Esther Pudjo ketika ditemui pgi.or.id menjelang gladi bersih di Hotel Mercure, Ancol – Jakarta, Rabu (20/5).
Berangkat dari tema Sidang Raya Dewan Gereja Asia ke-14, “Living Together in the Household of God” atau dalam bahasa Indonesia “Kebersamaan Hidup dalam Rumah Tangga Allah”, dalam tata ibadah yang menekankan dua hal penting. Pdt. Dr. Esther Pudjo yang merancang tata ibadah ini, mengatakan, sebagai umat beriman, pertama, Gereja-gereja se-Asia diajak untuk datang dihadapan Allah dengan hati yang bersyukur dalam sebuah ungkapan thanks giving di mana Gereja-gereja di Asia dipanggil untuk beryukur sebab Allah senantiasa berkarya, khususnya memberdayakan gereja di Asia untuk menghadapi berbagai-bagai permasalahan yang ada di hadapan Gereja. Khususnya, Gereja-gereja di Asia diajak untuk mengucap syukur atas keberadaan Dewan Gereja Asia yang selama ini telah memperlengkapi dan memberdayakan Gereja-gereja di Asia untuk hadir dan berkarya di Asia.
Bagian kedua, yang justru menjadi titik berat tata ibadah ini adalah sebuah lamentation. Meratap! Ya, hati yang penuh keprihatinan manakala melihat berbagai-bagai persoalan yang Gereja hadapi, baik di internal Gereja sendiri sampai dengan persoalan-persoalan eksternal. Mulai dari ketidakharmonisan kebersamaan hidup (living together), hingga masalah tidak hadirnya keadilan dan perdamaian (justice and peace) dalam pembangunan nilai-nilai, struktur-struktur, dan sistem-sistem yang diberlakukan di tengah masyarakat. Sebaliknya dari yang diharapkan, yang dibangun justru cara-cara mengorbankan – victimizing – mereka yang tersisih – powerless.
Gereja-gereja di Asia, dalam segala kelemahan dan keterbatasannya, diajak untuk merendahkan diri di hadapan Allah Kehidupan – God of Life, the host of the household – membawa segala keprihatinan dan kepedihan dan beban-beban yang Allah izinkan hadir dalam perjalanan kehidupan Gereja. Juga, Gereja-gereja diajak untuk membuka mata, telinga, dan hatinya untuk turut melihat, mendengar, dan merasakan penderitaan dan kepedihan mereka yang miskin dan tertindas, dan dengan demikian juga turut ambil bagian, digerakkan belas kasihan, untuk menghadirkan damai sejahtera-Nya di tengah rumah tangga Allah. Demikian Pendeta Dr. Esther Pudjo, di sela waktunya sore hingga malam hari memimpin persiapan ibadah pembukaan Sidang Raya Gereja Asia yang ke 14 di Aula Hotel Mercure, Jakarta.